Media China Sebut Negara Barat Campur Tangan dalam Kerusuhan Hong Kong
Merdeka.com - Surat kabar China berbahasa Inggris, The China Daily, hari ini menuding ada campur tangan pemerintah Barat terhadap kerusuhan di Hong Kong.
Dalam terbitan Kamis 4 Juli, surat kabar itu juga menuduh campur tangan Barat menyebabkan pertengkaran diplomatik antara China dan Inggris terkait protes Hong Kong selama beberapa pekan terakhir.
"Ideolog di pemerintah Barat tidak pernah berhenti dalam upaya merekayasa kerusuhan terhadap pemerintah yang tidak sesuai dengan keinginan mereka, meskipun tindakan mereka telah menyebabkan kesengsaraan dan kekacauan di negara demi negara di Amerika Latin, Afrika, Timur Tengah dan Asia," tulis The China Daily dalam tajuk rencana mereka, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia pada Kamis (4/7).
Ratusan demonstran mengepung dan membobol badan legislatif Hong Kong pada hari Senin, setelah aksi unjuk rasa yang menandai penyerahan kembali kota itu ke China di bawah formula "satu negara, dua sistem", yang mencakup beberapa pengecualian moderat, termasuk hak untuk mengajukan protes.
Penyerbuan terhadap gedung badan legislatif Hong Kong terjadi setelah aksi unjuk rasa berminggu-minggu, yang mendesak penghapusan RUU ekstradisim yang kini ditangguhkan.
Para pengunjuk rasa menuding RUU ekstradisi itu menjadi alat bagi China untuk memindahkan dan mengadili tersangka dengan mengabaikan transparansi hukum.
The China Daily menuduh pihak Barat memicu kerusuhan terhadap pemerintah Hong Kong "sebagai sarana untuk menekan pemerintah pusat" di Beijing.
"Perilaku kekerasan yang dilakukan para agitator Barat ini memberanikan menginjak-injak aturan hukum di Hong Kong dan merusak tatanan sosialnya," katanya.
Kritik senada juga dituliskan dalam editorial surat kabar berbahasa Inggris lainnya, Global Times, yang diterbitkan oleh Partai Komunis China, bahwa komentar Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt tidak pada tempatnya.
Hunt memperingatkan pada Selasa kemarin, tentang konsekuensi jika China tidak mematuhi Deklarasi Bersama China-Inggris pada 1984, tentang syarat-syarat kembalinya Hong Kong.
Komentarnya disambut oleh teguran keras dari duta besar China untuk Inggris, yang mengatakan kepada London pada hari Rabu, untuk tidak ikut campur tangan pada krisis Hong Kong.
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaIni yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaPotongan Gulungan Bambu Ditemukan di Sumur Berusia Lebih dari 2000 Tahun, Berisi Informasi Penting China Kuno
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu China Bahas Kerja Sama Pertahanan
Baca SelengkapnyaWalaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaDokumen kuno ini ditemukan di reruntuhan rumah dan sumur yang terabaikan di Chenzhou, Provinsi Hunan, China.
Baca SelengkapnyaAdapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaChina Salip AS, Jadi Negara dengan Kekuatan Diplomatik Nomor 1 di Dunia
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca Selengkapnya