Mantan presiden Afsel bantah suap FIFA demi gelar Piala Dunia

Merdeka.com - Mantan Presiden Afrika Selatan, Thabo Mbeki, membantah tuduhan jika negaranya menyuap Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) demi menjadi tuan rumah penyelenggara Piala Dunia pada 2010 silam.

"Saya tidak pernah menghiraukan siapapun yang meminta suap terhadap Afsel demi menjadi tuan rumah piala dunia. Tidak ada uang negara yang saya gunakan untuk menyuap," kata Thabo, seperti dilansir situs TimesLIVE, Jumat, (29/5).

"Pemerintah tidak akan pernah membayar praktek suap tersebut, sekalipun diminta," tambahnya.

Terkuaknya praktek korupsi FIFA oleh Kejaksaan Swiss telah membuat Afrika Selatan menjadi terduga penyalur dana suap demi peringkat negara tersebut.

Dakwaan mengungkapkan bahwa pemerintah Afsel sepakat dengan angka USD 10 ribu (Rp 132 miliar) agar terselenggaranya perhelatan akbar sepak bola sedunia tersebut kepada mantan presiden wakil presiden FIFA, Jack Warner.

Diketahui, pada Rabu (27/5), sembilan pejabat tinggi FIFA dicokok Kejaksaan Swiss atas permintaan Kementerian Kehakiman Amerika Serikat di Kota Zurich. FBI menggarap kasus pencucian uang dari wakil FIFA di zona Amerika setelah penyelidikan tiga tahun.

Dalam waktu bersamaan, Kejaksaan Swiss turut menggelar investigasi membuktikan suap di balik pemilihan tuan rumah piala dunia. Selain Afsel, Rusia dan Qatar yang belum lama terpilih kini disorot karena diduga memakai rasuah supaya terpilih.

Setelah penangkapan massal pejabat FIFA, Menteri Olah Raga Afsel, Fikile Mbalula, menolak keras tudingan bahwa negaranya menyogok demi jadi tuan rumah. "Tuduhan yang dilayangkan jaksa dari Amerika Serikat tidak ada dasar yang kuat," tuturnya.