Malaysia Berencana Beli Jet Tempur Buatan India
Merdeka.com - Malaysia memperlihatkan ketertarikan membeli jet tempur Tejas buatan India meski hubungan dengan New Delhi belakangan agak memanas karena isu Kashmir.
Dilansir dari laman Asia Nikkei pekan lalu, menurut sumber pertahanan yang tidak ingin diketahui identitasnya, perusahaan pemerintah India, Hindustan Aeronautics, yang dikenal sebagai produsen pesawat tempur dengan jet tunggal paling ringan di dunia, akan mengajukan proposal awal tahun depan untuk memasok 36 pesawat tempur kepada Angkatan Udara Kerajaan Malaysia.
Kabar ini muncul di tengah memanasnya hubungan India dan Malaysia setelah Kuala Lumpur mendukung Pakistan dalam isu Kashmir yang Agustus lalu dicabut status otonominya oleh pemerintah India di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.
Dalam pidatonya di depan Sidang Majelis PBB September lalu, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan, India menginvasi dan menduduki Kashmir. Pemerintah India mengecam pidato Mahathir itu dengan menyebutnya 'tidak patut'.
Importir India juga mulai bulan lalu menyetop pembelian minyak kelapa sawit dari Malaysia karena khawatir mendapat sanksi dari pemerintah. Pengamat mengatakan, meski hubungan diplomatik kedua negara sedang memburuk, namun kedua negara tetap menjalin hubungan perdagangan.
Direktur Eksekutif Asosiasi Solvent Extractor India, B.V Mehta mengatakan kepada Nikkei Asian Review pekan lalu, sejumlah importir India melanjutkan kembali pembelian dari Malaysia yang memasok tiga ton minyak sawit saban tahun ke India.
Asosiasi itu bulan lalu sudah memperingatkan para importir agar jangan berurusan dengan Malaysia untuk mengantisipasi aksi balasan. Namun Mehta mengatakan "sejumlah orang sudah mulai membeli lagi minyak sawit".
40 Persen Jet Tempur Malaysia Perlu Diperbarui
Sejumlah pengamat juga menilai memanasnya hubungan diplomatik kedua negara tidak akan mengganggu Hindustan Aeronautics menjual jet tempur ke Malaysia.
"Hindustan Aeronautics ingin terus tumbuh dan berkarya untuk mengembangkan divisi internasional," ujar Pankaj Jha, mantan wakil direktur Sekretariat Dewan Keamanan Nasional India.
Menurut dia, ketegangan diplomatik ini hanya sementara dan akan pulih di masa depan.
"Apalagi, Mahathir tidak akan terus berkuasa lebih dari dua atau tiga tahun, dan hubungan India-Malaysia akan kembali pulih."
Namun seorang sumber mengatakan Hindustan Aeronautics tidak akan bisa mengajukan proposal kontrak ke Malaysia jika tidak mendapat lampu hijau dari pemerintah India.
Tejas yang berarti "cahaya" dalam bahasa Sansekerta pernah dipamerkan di Pameran Angkasa dan Kelautan Internasional Langkawi Maret lalu. Mahathir dan Menteri Pertahanan Muhamad Sabu memeriksa jet tempur itu dan bertemu dengan sejumlah pejabat Angkatan Udara India.
Menurut kantor berita Malaysia, Bernama, Kepala Angkatan Udara Kerajaan Malaysia Jenderal Affandi Buang mengatakan sekitar 40 persen armada tempurnya yang berasal dari Inggris, Amerika, dan Rusia, perlu segera dimutakhirkan.
Pimpinan dan Direktur Hindustan Aeronautics R. Madhavan mengatakan pada Maret lalu, Tejas akan menjadi pengganti yang bagus bagi jet tempur Malaysia.
Tejas dilengkapi dengan sistem penerbangan canggih, persenjataan, navigasi dan radar, dan mampu memuat persenjataan buatan dari berbagai negara.
Selain Tejas, Malaysia juga mempertimbangkan membeli JF-17 buatan China dan Pakistan, serta FA-50 Korea Selatan.
Pengamat pertahanan Jha menyebut India selama beberapa dekade memakai jet Rusia dan terinspirasi dari pesawat Rusia itu ketika mengembangkan Tejas.
"Malaysia juga sudah memakai jet Rusia dari lama, jadi Tejas akan cocok," kata Jha.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korsel-Indonesia Sepakat lanjutkan Proyek Pembuatan Jet Tempur Senilai Rp95,07 Triliun
Menurut kesepakatan, Indonesia juga akan memproduksi 48 unit jet tempur itu di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaCerita Jubir Prabowo Diteror Orang Tak Dikenal Lewat WA Usai Bicara Pembelian 12 Jet Tempur, Begini Ancamannya
Beberapa waktu lalu, Dahnil memang secara tegas menepis berita yang mengungkapkan adanya kesepakatan antara RI dan Qatar untuk pembelian 12 jet tempur Mirage
Baca SelengkapnyaBeras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kisah di Balik Batalnya Indonesia Beli Jet Tempur Canggih F-20 dari AS
Pesawat tempur ini nyaris dibeli Indonesia untuk TNI AU. Batal di saat akhir. Kisahnya tragis.
Baca SelengkapnyaKisah Haji Isam: Dulu Tukang Ojek, Kini Beli Pesawat Boeing Business Jet 7 Seharga Rp1,2 Triliun
Kekayaan Haji Isam seperti tak berseri. Label sebagai orang paling kaya di Kalimantan dibuktikan dengan langkah Haji Isam membeli pesawat Boeing.
Baca SelengkapnyaKrisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaApa Benar Penerbangan dengan Jet Pribadi Hasilkan Emisi Karbon Lebih Tinggi?
Beberapa tokoh terkenal, seperti selebriti, miliuner, dan pejabat, memiliki jet pribadi dengan harga yang sangat tinggi.
Baca SelengkapnyaPotret Gagah Jet Tempur Rafale Milik TNI AU yang Siap Mengawal Angkasa Nusantara, 'Pelan-Pelan Jenderal Nanti Ada yang Jantungan'
Berikut potret gagah jet tempur Rafale milik TNI AU yang siap mengawal angkasa Nusantara.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja
Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca Selengkapnya