Malaysia Beli 6,4 Juta Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Incar Vaksin China dan Rusia
Merdeka.com - Malaysia telah menandatangani kesepakatan untuk mendapatkan 6,4 juta dosis vaksin virus corona buatan AstraZeneca, dan sedang dalam pembicaraan terakhir dengan produsen China dan Rusia untuk mendapatkan lebih banyak vaksin.
Dikutip Reuters, Selasa (22/12), Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan pihaknya juga telah mendapatkan 12,8 juta dosis dari kesepakatannya dengan Pfizer-BioNTech yang ditandatangani bulan lalu, serta dari partisipasinya dalam fasilitas COVAX global, yang didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Artinya kami telah mengamankan pasokan vaksin untuk mencakup 40% (populasi)," kata Muhyiddin dalam pidato yang disiarkan televisi.
Malaysia berharap dapat membeli pasokan yang cukup untuk menyuntik 26,5 juta orang, atau lebih dari 80% penduduknya.
Pemerintah sekarang sedang dalam negosiasi akhir dengan produsen yang berbasis di China, Sinovac dan CanSino serta Institut Gamaleya Rusia untuk menutupi sisanya, kata Muhyiddin.
Kesepakatan pengadaan diperkirakan menelan biaya total USD504,4 juta, katanya.
Untuk meningkatkan kepercayaan terhadap keamanan dan kemanjuran vaksin, Muhyiddin mengatakan dia akan menjadi orang pertama yang menerima dosis, diikuti oleh kelompok garis depan dan kelompok berisiko tinggi seperti warga lanjut usia.
Malaysia mengharapkan untuk menerima batch pertama dari vaksin Pfizer-BioNTech pada bulan Februari dan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mencapai kesepakatan dengan pembuat obat asal AS itu.
Berdasarkan kesepakatan Pfizer, Malaysia akan menerima 1 juta dosis pada kuartal pertama 2021 dan 1,7 juta, kemudian 5,8 juta dosis dan 4,3 juta dosis pada kuartal berikutnya.
Sementara Singapura adalah negara Asia pertama yang menerima pengiriman vaksin Pfizer pada hari Senin ketika gelombang pengiriman pertamanya tiba dari Belgia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaMengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura
Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaCerita Konglomerat China Gagal Melamar Kerja 30 Kali hingga Akhirnya Punya Kekayaan Ratusan Triliun
Mereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaDaftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca Selengkapnya