Makin banyak warga Amerika berpendapat perang Afghanistan keliru
Merdeka.com - Hasil jajak pendapat dari lembaga riset Gallup diterbitkan kemarin mengatakan bahwa untuk pertama kalinya sejak Amerika Serikat terlibat secara militer di Afghanistan pada 2001, pendapat masyarakat Amerika mengenai perang itu sekarang lebih negatif.
Survei dari World Affairs Gallup pada 6-9 Februari menyatakan pendapat rakyat Amerika sekarang terpecah, di mana 49 persen mengatakan keterlibatan di Afghanistan adalah kekeliruan dan 48 persen menyatakan tidak, seperti dilansir situs xinhuanet.com, Kamis (20/2).
Gallup pertama kali mengajukan pertanyaan kepada warga Amerika mengenai campur tangan mereka di Afghanistan pada November 2001, tidak lama setelah Amerika mengirim tentaranya ke negara tersebut, setelah serangan teror 11 September di Washington dan New York yang menewaskan hampir 3.000 orang. Amerika menyerbu Afghanistan untuk menghukum Taliban karena menampung tokoh Al-Qaidah, yang bertanggung-jawab atas serangan itu.
Saat itu, kurang dari satu dari 10 warg Amerika mengatakan keterlibatan Amerika di sana keliru, paling banyak mengenai perang sejak Gallup pertama kali mengajukan pertanyaan selama Perang Korea 1950.
"Jelas, dalam suasana yang berkecamuk dan suasana dampak pertemuan umum, yang terjadi setelah 11/9, banyak warga Amerika mendukung keputusan untuk mengirim militer Amerika ke Afghanistan," kata Gallup dalam laporan yang menyertai survei tersebut.
Persepsi orang Amerika bahwa keterlibatan Negeri Adikuasa itu di Afghanistan adalah kekeliruan naik saat perang di negara itu terus berkecamuk, kendati terjadi naik turun selama bertahun-tahun. Gallup menyatakan mereka yang percaya perang itu adalah kekeliruan mencapai 25 persen pada 2004, dan menjadi lebih dari 30 persen untuk pertama kalinya pada 2008, lalu 40 persen pada 2010.
"Tentu saja, hanya diperlukan waktu satu tahun dan tiga bulan dari awal perang Irak pada Maret 2003 bagi munculnya pendapat pertama orang Amerika yang mengatakan keterlibatan di sana keliru. Pendapat masyarakat Amerika mengenai Perang Irak naik turun sampai akhir 2005. Setelah itu, pendapat mereka terus lebih negatif," ujar Gallup.
Afghanistan telah menjadi perang paling lama bagi Amerika, yang terjadi lebih dari 12 tahun sejak pasukan militer Amerika pertama kali dikirim pada 2001, dengan lebih dari 35.000 prajurit masih berada di sana.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.
Baca SelengkapnyaKebanyakan responden ingin mengetahui segera siapa yang menggantikan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKudapan favorit masyarakat Palembang ini tak jauh berbeda dengan kue jala khas India. Perbedaannya ada pada kuah kari yang cenderung encer.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
79,8 persen responden mengaku telah mantap dengan pilihannya tersebut.
Baca SelengkapnyaPerusahaan di Amerika Serikat diwajibkan membayar gaji dan ganti rugi kepada mantan karyawannya.
Baca SelengkapnyaSebanyak 15 persen responden dengan pendapatan tinggi mengaku bahwa seringkali pengeluarannya melebihi anggaran bulanan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaHasil riset tersebut, berdasarkan pada kumpulan data karir 60 juta orang di Amerika Serikat, termasuk 10,8 juta orang dengan gelar sarjana.
Baca SelengkapnyaHasil survei Populi mengungkapkan ada sebanyak 8,1 persen masyarakat yang belum memutuskan pilihannya dalam Pilpres mendatang
Baca Selengkapnya