Mahkamah Internasional mulai selidiki insiden Mavi Marmara
Merdeka.com - Mahkamah Internasional akan membuka penyelidikan awal kasus serangan Israel terhadap kapal bantuan kemanusiaan bagi Jalur Gaza pada 2010. Pada peristiwa itu sembilan pegiat asal Turki tewas hingga menyebabkan ketegangan hubungan antara Turki dan Israel.
Keputusan itu muncul atas permintaan Comoros, tempat salah satu kapal bantuan kemanusiaan itu terdaftar. Comoro merupakan negara anggota Mahkamah Internasional. Jika salah satu negara anggota meminta digelar persidangan maka lembaga itu harus mengabulkannya, seperti dilansir stasiun televisi Russia Today, Rabu (15/5).
"Kantor saya akan mengadakan pengujian awal untuk menentukan apakah cukup alasan untuk mengadakan penyelidikan atas kasus itu," kata Jaksa Fatou Bensouda setelah bertemu dengan pengacara dari kantor hukum Turki yang mewakili Comoro.
Pasukan Israel menyerang Kapal Mavi Marmara yang terdaftar milik Comoros pada 31 Mei 2010 di Laut Mediterania ketika kapal itu sedang berusaha menembus blokade pasukan Israel dan Mesir di Jalur Gaza. Peristiwa itu memicu kecaman dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan dunia internasional.
PBB menyerukan pencabutan enam tahun blokade terhadap Gaza di wilayah darat karena hal itu melanggar aturan hukum internasional.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Malaysia Larang Kapal Israel Berlabuh, Bentuk Dukungan kepada Gaza
Baca SelengkapnyaSidang di Mahkamah Internasional dijadwalkan pada Kamis.
Baca SelengkapnyaIsrael Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Israel sedang mempersiapkan fase baru perang di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaMedia Israel Ungkap Netanyahu Takut Ditangkap Mahkamah Internasional, Sampai Mengadu ke Inggris dan Jerman
Baca SelengkapnyaSidang perdana akan dimulai pada Kamis (11/1) di Den Haag, Belanda.
Baca SelengkapnyaPengamat mengatakan, pasukan penjajah Israel bakal mundur jauh lebih cepat karena tidak bisa kalahkan Hamas.
Baca SelengkapnyaHouthi menargetkan kapal-kapal yang berkaitan dengan Israel di Laut Merah.
Baca SelengkapnyaSekitar 5.000 tentara penjajah Israel dilaporkan terluka selama agresi di Jalur Gaza, Palestina.
Baca Selengkapnya