Lima generasi muda Indonesia ini mendunia
Merdeka.com - Kemarin muncul bocah ajaib usia 11 tahun bakal menempuh ujian setara kelulusan sekolah menengah atas (SMA) di Australia. Sedikit mencengangkan, anak itu punya nama berbau Indonesia meski orang tuanya tak memberikan keterangan apa pun.
Pihak sekolah Jonah Soewandito juga tidak mengerti kewarganegaraan anak itu. Mereka hanya tahu Jonah berasal dari Australia dan cukup lama di Negeri Kangguru itu. Terlepas dari keengganan orang tua Jonah atas asal-usul mereka, kejadian bocah itu mengingatkan kita banyaknya putra-putri Indonesia yang memiliki prestasi dan tersohor hingga mancanegara.
Sayangnya mereka minim publikasi dan dukungan dari pemerintah. Sungguh berbeda dengan Jonah yang diulas gila-gilaan hingga mendapat bantuan moril hingga materi agar dia lulus dengan baik di ujian setara SMA itu. Namun hal ini tak menjadikan putra-putri Indonesia patah arang. Mereka tetap menginspirasi dalam semua keterbatasan.
Seperti apa prestasi mereka? Berikut ulasan merdeka.com dilansir dari pelbagai sumber.
Dwi Nailul Izzah dan Rintya Miki Aprianti
Dwi Nailul Izzah dan Rintya Miki Aprianti namanya langsung tersohor saat mewakili Indonesia dalam ajang Olimpiade Proyek Lingkungan Hidup Internasional di Kota Istanbul, Turki tahun lalu. Mereka memukau panitia lantaran menciptakan pengharum ruangan. Lalu apa istimewanya?Ternyata pengharum ruangan diciptakan keduanya dari bahan baku tidak terpikirkan sama sekali yakni kotoran hewan. Ini tentu mudah didapatkan dimana-mana. Keduanya terinspirasi dari James Nicholas, seniman asal Inggris pernah membuat parfum dari tinjanya sendiri. Izzah dan Rintya bersekolah di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 Babat, Kota Lamongan, Jawa Timur. Mereka berhasil menjadi juara satu atas temuannya ini mengalahkan pesaing dari negara-negara maju seperti Kanada, Jerman, Denmark, Finlandia, Italia, Rusia, Polandia, Portugal, bahkan mengalahkan 'tetangga' Malaysia.
Hibar Syahrul Gafur
Hibar Syahrul Gafur, remaja sekolah menengah pertama ini menarik perhatian seluruh peserta serta juri di Eksibisi Internasional Karya Muda di Malaysia tahun lalu. Dia menciptakan alat sangat membantu dan melindungi perempuan dari tindak kejahatan seksual. Dia membuat sepatu anti-pemerkosaan.Sepatu ini menyabet medali emas. Hibar mengaku ide membuat sepatu ini sudah sejak dua tahun lalu. Dia pun segera belajar bagaimana caranya membuat rangkaian listrik sebab sepatu itu mengunakan listrik bertenaga hingga 450 volt. Lumayan untuk membuat pelaku pemerkosaan keok.Sepatu ini bisa digunakan sehari penuh. Meski demikian Hibar terus menyempurnakan produk temuannya itu agar lebih baik.
Fahma Waluya dan Hania Pracika Rosmansyah
Ajang lomba membuat perangkat lunak diselenggarakan oleh Anugerah Informasi dan Teknologi Informasi Asia Pasifik empat tahun lalu menjadi pembuktian bagi Fahma Waluya Rosmansyah (16) dan Hania Pracika Rosmansyah (10). Di usia masih belia keduanya menang dalam kompetisi membuat perangkat lunak untuk ponsel. Mereka jadi pembuat software termuda sejagat.Saat itu usia Fahma masih 12 tahun dan Hania 6 tahun. Beberapa aplikasi sudah mereka ciptakan yakni belajar huruf dan warna (Bahana), doa usaha ikhlas tawakal (DUIT), hingga English for Children (Enrich). Karya Fahma mengalahkan peserta dari negara lain yakni Malaysia, Thailand, Sri Lanka, dan Brunei Darussalam.
Nando Novia dan Nurul Inayah
Kali ini ajang Olimpiade Proyek Penemu Muda Internasional dua tahun lalu juga menjadi kesempatan bagi anak bangsa unjuk gigi. Acara yang diadakan di Kota Tsibilisi, Georgia ini bikin Nando Novia dan Nurul Inayah jadi tersohor lantaran mereka memenangkan emas atas penemuannya yakni bahan bakar dari air seni.Ternyata di tangan keduanya urin bisa menjadi hidrogen penghasil tenaga listrik untuk menggerakkan mobil listrik. Satu liter air seni ini bisa menggerakkan sejauh 17 kilometer. Syaratnya harus urin orang sehat demi kelancaran proses elektrolisasi.Tidak salah jika mereka meraih medali emas dan menyisihkan penemu muda lain dari Rumania, Slovakia, Thailand, Turki, Ukraina, Amerika Serikat, Austria, hingga Irak.
Miftah Yama Fauzan
Namanya Miftah Yama Fauzan dan lima tahun lalu dia diperbincangkan oleh banyak pasukan militer sejagat sebab keberhasilannya membuat prototipe senjata api elektronik tanpa suara. Bahkan pistol ini mampu menembus kaca beberapa milimeter.Bahan pelurunya pun harus khusus yakni terbuat dari logam yang bisa ditarik magnet. Pistol ini bahkan bisa disesuaikan fungsinya. Misal, untuk melumpuhkan penjahat kekuatan peluru tak harus mematikan. Tak salah jika penemuan Miftah ini sempat dilirik oleh Amerika dan Rusia.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria ini mengungkapkan banyak hal mengenai alasannya hingga tantangan tinggal di Negeri Kanguru.
Baca SelengkapnyaMahasiswi bernama Alifia Soeryo, tewas tertimpa batang pohon seberat 10 ton
Baca SelengkapnyaPrajurit Angkatan Darat Australia menggeruduk Markas Komando (Mako) Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal) Juanda, Surabaya, Selasa (22/8). Ada apa?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia negara besar dengan total 17.000 pulau dengan keberagaman budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
Baca SelengkapnyaInilah yang membuat China berhasil di atas negara-negara yang sudah maju dalam 20 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin para santri dan pelajar menggunakan hak pilihnya dengan baik.
Baca SelengkapnyaIsinya seputar profesionalisme, fokus, hingga keluarga.
Baca SelengkapnyaSosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaBukan hanya manusia, ini sosok binatang paling berjasa dalam kemerdekaan Indonesia. Siapa yang dimaksud?
Baca Selengkapnya