Lelaki Saudi tumbuh gigi di hidung bakal jalani operasi
Merdeka.com - Lelaki Arab Saudi kemarin menggegerkan sejagat sebab tumbuh gigi di dalam hidungnya kini mulai menjalani perawatan. Rencananya para dokter akan mencabut gigi itu dengan bedah khusus.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Senin (11/8), gara-gara gigi tumbuh di hidung, lelaki tidak disebutkan namanya ini saban hari mimisan. Dokter asal Rumah Sakit Militer Raja Fahd di Provinsi Dhahran mengatakan ini kejadian medis yang langka.
"Ada tulang putih mencuat di dalam hidung pasien ini. Pasien mengaku mimisan tiap bulan, bisa jadi penumbuhan gigi ini," ujar dokter tak disebutkan namanya ini.
Studi di Amerika Serikat mengatakan gigi tumbuh itu menyebabkan gesekan pada hidung pasien dan inilah menyebabkan pendarahan. Biasanya kasus penumbuhan gigi paling sering terjadi yakni gigi tumbuh dalam gusi.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang dokter relawan mengungkap sebuah kejadian pilu mengenai sang pasien saat hendak melahirkan bayi.
Baca SelengkapnyaIa membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
Baca SelengkapnyaSetelah menjalani pemeriksaan, hasilnya mampu membuat dokter sedih hingga gregetan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tim dokter saat ini masih melakukan perawatan dan observasi terkait kemungkinan gejala sisa.
Baca SelengkapnyaDiungkap sang istri, dokter tersebut kedapatan tetap melayani kendati tengah berlibur.
Baca SelengkapnyaNggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaSejumlah kondisi batuk pada bayi tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua dan tidak selalu harus diobati.
Baca SelengkapnyaMenurut primbon, mata berkedut bisa saja pertanda baik. Tapi menurut medis, mata berkedut justru sesuatu yang normal, atau bahkan bisa menjadi tanda masalah.
Baca SelengkapnyaCukup banyak alat bukti yang telah dikantongi penyidik, baik didapat dari TKP maupun serahan dari pelapor.
Baca Selengkapnya