Merdeka.com - Namanya Bob Edwards. Dia lahir sebelum mobil Model T pertama dibuat pabrikan Henry Ford di Kota Detroit, Negara Bagian Michigan, Amerika Serikat. Alhasil, dia menjadi pemegang surat izin mengemudi (SIM) tertua di Selandia Baru dan menjadi salah satu yang tertua di dunia. Dia sudah mengemudi selama 88 tahun dan umurnya kini 105 tahun.

Surat kabar the Guardian melaporkan, Rabu (5/6), meski umurnya sudah melewati satu abad, Edwards tidak berencana berhenti. Untuk menjaga kesehatanya, dia tetap melatih kebugaran di rumahnya dan secara teratur memasak makanan untuk dirinya dan istrinya Lesley (91 tahun).

"Faktanya, saya tidak merasa sudah tua," kata Edwards. "Tidak benar-benar tua."

Edwards hanya sekali terlibat kecelakaan dan hanya mendapatkan satu surat tilang selamahidupnya. Ketika tulang pinggul kirinya mengalami cedera tiga tahun lalu, dokternya berkata agar dia harus berhenti mengemudi selama enam pekan. Namun, hal itu tetap tidak menghentikan dirinya untuk terus berada di belakang kemudi.

Di Selandia Baru, pengemudi yang berumur lebih dari 80 tahun harus mengikuti tes kesehatan dan penglihatan setiap dua tahun sekali agar bisa tetap mengemudi.

Menurut Rekor Dunia Guinness, pengemudi tertua di dunia dipegang oleh lelaki asal Amerika, Fred Hale, yang tetap mengemudi saat ulang tahun ke-108 pada 1998 lalu.

Edwards dibesarkan di Inggris dan belajar mengemudi dengan mengendarai mobil milik pamannya merk De Dion Bouton. "Ini adalah sesuatu yang baru. Mobil baru saja datang,' kata dia kala itu.

Dia mendapat SIM pertamanya pada 1925 saat usianya 17 tahun. Dua tahun kemudian, dia melihat sebuah iklan dari kesatuan Bala Keselamatan yang sedang mencari anak-anak muda untuk bekerja di peternakan milik kolonial Inggris.

"Mereka mengatakan kepada saya Kanada sangat dingin, Australia sangat panas. Tetapi Selandia Baru, adalah pilihan yang tepat," ujar Edwards. "Jadi saya memilih Selandia Baru."

Dia akhirnya membeli mobil merk Dodge dan diubah menjadi sebuah truk dan mulai mengangkut getah karet pohon kauri dari Kota Snells Beach ke Kota Auckland. Dia bekerja 16 jam saban harinya dan mengangkut mentega, bahan makanan, dan bensin. Dia kemudian membeli truk baru dan mempekerjakan beberapa pengemudi.

Adanya penjatahan bensin selama Perang Dunia II membuat usahanya berakhir. Istrinya, Lesley, berhenti mengemudi sekitar 30 tahun lalu. Namun, Edwards tetap mengemudi dan akan melakukan hal itu selama dia bisa.

"Sejauh yang saya ketahui, mengemudi adalah bagian dari hidup saya," ujar Edwards. "Maksud saya, itulah diri saya. Saya adalah seorang pengemudi dan saya dapat menyetir apa saja."