Merdeka.com - Jumlah korban meninggal dalam ledakan di tambang batu bara di bagian barat Turki bertambah jadi sekitar 201 orang. Jumlah korban sebesar ini disampaikan oleh Menteri Energi Turki Taner Yildiz, Rabu (14/5) dikutip CNN.

Sebelumnya, Gubernur Provinsi Manisa, Cengiz Ergun, menyebutkan angka korban tewas mencapai 157 tewas dengan mengutip laporan dari pejabat-pejabat kesehatan yang berada di pintu masuk tambang itu.

Angka-angka yang dikutip Ergun masih harus dikonfirmasikan oleh unit tanggap bencana Turki (AFAD) yang telah mencatat jumlah korban meninggal sebelumnya mencapai 17 orang.

Dalam laporan beberapa saat setelah terjadi ledakan tersebut, 20 pekerja diyakini meninggal, kata sumber-sumber di parlemen dan regu penyelamat.

Muzaffer Yurttas, seorang anggota parlemen setempat, mengatakan kepada media NTV bahwa jasad 20 pekerja, diyakini meninggal karena menghirup gas beracun dan terbakar.

Mereka telah dikeluarkan dari tambang itu dan sedikitnya 20 pekerja lagi dilarikan ke rumah sakit, kata dia.

"Mereka memompa oksigen ke dalam tambang, tetapi kebakaran masih terjadi. Mereka mengatakan kebakaran terjadi karena kesalahan teknis tetapi bisa jadi batu bara terbakar juga," kata Ketua Serikat Pekerja Regional, Tamer Kucukgencay, kepada kantor berita Reuters lewat telepon.