Kunjungi Korban Penembakan Massal, Donald Trump Didemo Warga El Paso
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengunjungi El Paso, Texas, sehubungan dengan penembakan massal yang menewaskan 22 orang pada akhir pekan kemarin, di tengah unjuk rasa penduduk setempat yang menuding retorika Trump turut memicu insiden tersebut.
Pada Sabtu pagi, puluhan orang tewas saat pria bersenjata melepaskan tembakan di pusat perbelanjaan Walmart di El Paso. Pelaku diidentifikasi polisi adalah seorang supremasi kulit putih berusia 21 tahun bernama Patrick Crusius.
Trump mengunjungi rumah sakit bertemu para korban pada Rabu (7/8). Warga El Paso berkumpul di lahan parkir terdekat memprotes kunjungan tersebut sebelum Trump tiba di lokasi. Para pengunjuk rasa memegang sejumlah penanda yang menggambarkan tangan Trump berlumuran darah setelah penembakan dan mengutuk ujaran kebencian yang kerap disampaikan. Demikian dilansir dari Sputnik News, Kamis (8/8).
Setibanya di lokasi, Trump dan ibu negara Melania Trump disambut Gubernur Texas, Greg Abbott, Senator Texas, Ted Cruz dan John Cornyn, dan Wali Kota El Paso, Dee Margo. Sementara itu, kedatangan Trump menyebabkan penutupan jalan utama di seluruh kota, berdasarkan laporan koresponden Sputnik.
Pemimpin Demokrat setempat termasuk kandidat capres Beto O’Rourke dan anggota kongres El Paso, Veronica Escobar menyalahkan retorika anti-imigran Trump yang telah mengobarkan kejahatan berbasis kebencian yang menyebabkan seorang pria bersenjata mengunjungi El Paso dari Dallas untuk melakukan aksi penembakan.
Pada Rabu, Trump menyampaikan akan melakukan sesuatu terkait supremasi kulit putih dan kelompok pembenci di negaranya. Kendati politikus seperti O’Rourke dan Escobar menyebut Trump rasial setelah insiden tersebut, warga El Paso yang berkabung mencoba memisahkan insiden itu dari politik.
Sebelumnya Trump juga mengunjungi Dayton, Ohio, dimana insiden penembakan menewaskan sembilan orang pada Minggu. Polisi mengatakan mereka melumpuhkan pelaku, diidentifikasi bernama Conner Betts (24).
Gedung Putih selama kunjungan tersebut mengatakan media tak diizinkan masuk ke dalam rumah sakit karena Trump ingin bertemu keluarga korban. Juru Bicara Gedung Putih mengatakan, berfoto bukan tujuan kunjungan tersebut.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kita memiliki tanggung jawab bersama, khususnya di kawasan Pasifik. Jadi, saya sangat, sangat ingin dekat dengan Anda," kata Biden pada Prabowo.
Baca SelengkapnyaHarta kekayaan Mantan Wapres AS, Mike Pence yang tolak mendukung Donald Trump maju Pilpres AS 2024.
Baca SelengkapnyaBulan Desember mungkin bisa menjadi hari menyakitkan bagi Joe Bide, Presiden Amerika Serikat saat ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaPutin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaEkspresi calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto terlihat mengangguk beberapa kali ketika Presiden Jokowi menyatakan Presiden boleh memihak
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab tudingan bantuan sosial (bansos) dipolitisasi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei: 86% Pemilih Sebut Joe Biden Terlalu Tua untuk Kembali Maju Capres
Baca SelengkapnyaSosok eks Wakapolri ini mencuri perhatian netizen. Sebab, wajah sang jenderal dinilai mirip dengan Erdogan.
Baca Selengkapnya