Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Krisis migran, Eropa terancam tak lagi terapkan bebas visa schengen

Krisis migran, Eropa terancam tak lagi terapkan bebas visa schengen The Jungle, kamp imigran gelap di Calais, Prancis. ©2015 AFP

Merdeka.com - Krisis arus imigran yang berlarut-larut terancam mempengaruhi kebijakan bebas visa di antara negara Uni Eropa. Sistem disebut Zona Schengen itu kemungkinan akan distop sementara sampai dua tahun atau malah lebih lama lagi.

Indikasi perubahan kebijakan imigrasi itu disampaikan Menteri Luar Negeri Prancis, Manuel Valls selepas mengikuti pertemuan dengan menteri-menteri lain Uni Eropa di Amsterdam. Prancis memperoleh kabar beberapa negara akan mulai menerapkan pemeriksaan paspor ketat pada Mei 2016.

"Meningkatnya arus imigran sejak tahun lalu membuat gagasan Eropa yang kita bayangkan selama ini tercerai berai," kata Valls, seperti dilansir Telegraph, Minggu (24/1).

Zona Schengen membuat pemegang visa kerja, pelajar, turis, termasuk dari WNI, dapat bebas bepergian ke 26 negara Uni Eropa. Namun bagi imigran, pengungsi, ataupun pencari suaka asal negara konflik, sistem ini juga memudahkan mereka berpindah negara untuk mencari izin tinggal seandainya ditolak dari satu negara.

the jungle kamp imigran gelap di calais prancis

The Jungle, kamp imigran gelap di Calais, Prancis ©2015 AFP

Beberapa menteri yang negaranya keberatan dengan pengungsi menuding sistem Schengen sebagai pemicu arus migran sejak 2014. Lebih dari satu juta imigran membanjiri Benua Biru tahun lalu melalui rute ilegal.

Sampai sekarang tak ada tanda-tanda jumlah migran berkurang, kendati Eropa sedang mengalami musim dingin. Yunani menjadi kambing hitam, karena dianggap melonggarkan sepenuhnya perbatasan sehingga para migran menuju negara-negara lain. Jumlah terbanyak berasal dari Suriah, mencapai 38 persen dari total imigran yang membanjiri Eropa sepanjang 2015. Tapi, tidak semua berstatus pengungsi atau pencari suaka.

Direktur Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde, turut mengingatkan ancaman kolapsnya Zona Schengen saat berpidato di World Economic Forum, Davos, Swiss, kemarin.

"Krisis pengungsi ini dalam pandangan pribadi saya telah memaksa Eropa pada situasi bersatu atau tercerai berai," kata Lagarde.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat
Pasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat

Pemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.

Baca Selengkapnya
Bebas Visa Bukan Solusi Tingkatkan Kunjungan Turis Asing ke Indonesia, Ini Alasannya
Bebas Visa Bukan Solusi Tingkatkan Kunjungan Turis Asing ke Indonesia, Ini Alasannya

Sudah seharusnya Indonesia adaptif dalam melihat pergeseran perilaku wisatawan global.

Baca Selengkapnya
Jenis-Jenis Migrasi, Penyebab, dan Dampaknya yang Perlu Diketahui
Jenis-Jenis Migrasi, Penyebab, dan Dampaknya yang Perlu Diketahui

Migrasi biasanya dilakukan dalam rangka penduduk untuk mencapai kemakmuran dan kehidupan yang lebih layak. Jenisnya pun ada yang nasional, atau internasional.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Pemudik Diprediksi Mencapai 193,6 Juta, Setara Jumlah Populasi Beberapa Negara Eropa
Pemudik Diprediksi Mencapai 193,6 Juta, Setara Jumlah Populasi Beberapa Negara Eropa

Pengelolaan arus lalu lintas tidak hanya mengarah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur saja.

Baca Selengkapnya
Penemuan Kuburan Massal Raksasa di Jerman, Saksi Bisu Adanya Wabah Terbesar di Eropa Zaman Dulu
Penemuan Kuburan Massal Raksasa di Jerman, Saksi Bisu Adanya Wabah Terbesar di Eropa Zaman Dulu

Ini penampakan kuburan massal raksasa di Jerman yang diduga menjadi saksi peristiwa wabah pes di Eropa.

Baca Selengkapnya
Turis Asing ke Bali Wajib Bayar Rp150 Ribu Mulai Februari 2024, Begini Mekanismenya
Turis Asing ke Bali Wajib Bayar Rp150 Ribu Mulai Februari 2024, Begini Mekanismenya

Pungutan Rp150 ribu ke turis asing akan diberlakukan di seluruh pintu masuk Pulau Bali.

Baca Selengkapnya
Hore! Pemerintah Tak Lagi Tahan Oleh-Oleh Pekerja Migran dari Luar Negeri
Hore! Pemerintah Tak Lagi Tahan Oleh-Oleh Pekerja Migran dari Luar Negeri

Pemerintah tak lagi tahan barang bawaan pekerja migran di bandara asalkan nilainya tidak lebih dari Rp24 juta setahun.

Baca Selengkapnya
Lindungi Pekerja Migran di Luar Negeri, Prabowo: Saya Setuju dengan Anies dan Ganjar
Lindungi Pekerja Migran di Luar Negeri, Prabowo: Saya Setuju dengan Anies dan Ganjar

Selama ini, banyak pekerja migran yang mengalami masalah, mulai dari keberangkatan sampai saat bekerja di luar negeri.

Baca Selengkapnya