Krisis migran, Eropa terancam tak lagi terapkan bebas visa schengen
Merdeka.com - Krisis arus imigran yang berlarut-larut terancam mempengaruhi kebijakan bebas visa di antara negara Uni Eropa. Sistem disebut Zona Schengen itu kemungkinan akan distop sementara sampai dua tahun atau malah lebih lama lagi.
Indikasi perubahan kebijakan imigrasi itu disampaikan Menteri Luar Negeri Prancis, Manuel Valls selepas mengikuti pertemuan dengan menteri-menteri lain Uni Eropa di Amsterdam. Prancis memperoleh kabar beberapa negara akan mulai menerapkan pemeriksaan paspor ketat pada Mei 2016.
"Meningkatnya arus imigran sejak tahun lalu membuat gagasan Eropa yang kita bayangkan selama ini tercerai berai," kata Valls, seperti dilansir Telegraph, Minggu (24/1).
Zona Schengen membuat pemegang visa kerja, pelajar, turis, termasuk dari WNI, dapat bebas bepergian ke 26 negara Uni Eropa. Namun bagi imigran, pengungsi, ataupun pencari suaka asal negara konflik, sistem ini juga memudahkan mereka berpindah negara untuk mencari izin tinggal seandainya ditolak dari satu negara.
The Jungle, kamp imigran gelap di Calais, Prancis ©2015 AFP
Beberapa menteri yang negaranya keberatan dengan pengungsi menuding sistem Schengen sebagai pemicu arus migran sejak 2014. Lebih dari satu juta imigran membanjiri Benua Biru tahun lalu melalui rute ilegal.
Sampai sekarang tak ada tanda-tanda jumlah migran berkurang, kendati Eropa sedang mengalami musim dingin. Yunani menjadi kambing hitam, karena dianggap melonggarkan sepenuhnya perbatasan sehingga para migran menuju negara-negara lain. Jumlah terbanyak berasal dari Suriah, mencapai 38 persen dari total imigran yang membanjiri Eropa sepanjang 2015. Tapi, tidak semua berstatus pengungsi atau pencari suaka.
Direktur Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde, turut mengingatkan ancaman kolapsnya Zona Schengen saat berpidato di World Economic Forum, Davos, Swiss, kemarin.
"Krisis pengungsi ini dalam pandangan pribadi saya telah memaksa Eropa pada situasi bersatu atau tercerai berai," kata Lagarde.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaSudah seharusnya Indonesia adaptif dalam melihat pergeseran perilaku wisatawan global.
Baca SelengkapnyaMigrasi biasanya dilakukan dalam rangka penduduk untuk mencapai kemakmuran dan kehidupan yang lebih layak. Jenisnya pun ada yang nasional, atau internasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaPengelolaan arus lalu lintas tidak hanya mengarah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur saja.
Baca SelengkapnyaIni penampakan kuburan massal raksasa di Jerman yang diduga menjadi saksi peristiwa wabah pes di Eropa.
Baca SelengkapnyaPungutan Rp150 ribu ke turis asing akan diberlakukan di seluruh pintu masuk Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaPemerintah tak lagi tahan barang bawaan pekerja migran di bandara asalkan nilainya tidak lebih dari Rp24 juta setahun.
Baca SelengkapnyaSelama ini, banyak pekerja migran yang mengalami masalah, mulai dari keberangkatan sampai saat bekerja di luar negeri.
Baca Selengkapnya