Korea Selatan Pesan Vaksin Covid-19 untuk 44 Juta Penduduk
Merdeka.com - Korea Selatan memesan vaksin Covid-19 untuk 88 persen populasi atau 44 juta orang. Hal ini disampaikan pemerintah saat mengumumkan kesepakatan dengan empat perusahaan farmasi termasuk proyek vaksin global WHO atau COVAX.
Pengumuman hari Selasa ini disampaikan saat negara ini berjuang menghentikan gelombang ketiga infeksi virus corona.
Menteri Kesehatan Korea Selatan, Park Neung Hoo mengatakan, pemerintah telah mengatur untuk membeli 20 juta dosis vaksin masing-masing dari AstraZeneca, Pfizer dan Moderna, dan 4 juta dosis lagi dari Janssen Johnson & Johnson, yang akan cukup untuk 34 juta orang.
Park menambahkan, dosis tambahan untuk 10 juta orang akan diperoleh melalui COVAX.
"Kami awalnya berencana untuk mengamankan vaksin untuk 30 juta orang tetapi memutuskan untuk membeli lebih banyak, karena ada ketidakpastian atas keberhasilan kandidat vaksin dan persaingan yang ketat antar negara untuk pembelian awal," jelasnya, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (9/12).
Park menambahkan, saat ini pihaknya tidak dalam pembicaraan untuk membeli vaksin baik dari Rusia atau China.
Pengiriman vaksin akan dimulai paling lambat Maret tahun depan, namun pihak berwenang akan mengamati bagaimana vaksin bekerja di negara lain selama beberapa bulan untuk memastikan keamanannya.
Vaksinasi kemungkinan akan dimulai pada paruh kedua tahun depan, dengan pekerja medis, lansia, dan orang yang rentan secara medis, serta pekerja sosial di baris pertama.
Kantor berita Yonhap mengatakan, pemerintah Korea Selatan telah menandatangani kesepakatan dengan AstraZeneca dan berencana untuk menyelesaikan kontrak dengan perusahaan lain akhir bulan ini.
Park mengatakan pemerintah tidak perlu terburu-buru melakukan vaksinasi kendati ada lonjakan kasus saat ini.
"Kami tidak melihat adanya kebutuhan untuk segera memulai vaksinasi tanpa memastikan bahwa risiko vaksin telah diverifikasi," ujarnya.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 594 kasus virus corona baru pada Senin, sehingga total kasus menjadi 38.755, dengan 552 kematian.
Otoritas kesehatan memperkirakan kasus harian akan berkisar antara 550 dan 750 pekan ini dan kemungkinan melonjak hingga 900 pekan depan.
Pada Senin, Presiden Korea Selatan, Moon Jae In menyerukan tes massal virus corona dan pelacakan yang lebih luas karena infeksi terus meningkat meskipun diberlakukannya langkah-langkah jarak sosial yang semakin ketat.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Pastikan Puskesmas Punya Alat USG Kehamilan, Kesehatan Ibu dan Bayi Terjamin!
Pemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBeras Langka, Jokowi Perintahkan Bapanas Tambah Stok Beras Kemasan 5 Kg
Presiden Jokowi perintahkan Bapanas stok beras kemasan 5 kg di ritel modern tersedia.
Baca SelengkapnyaTahun Depan, KRL Jabodetabek Ditargetkan Bisa Angkut 1,2 Juta Penumpang per Hari
Angka ini diperkirakan naik seperti sebelum pandemi covid-19.
Baca SelengkapnyaTernyata, 20 Persen Ekspor Produk Vietnam Dikuasai Samsung
Pada skala produksi Samsung, mayoritas atau setara 60 persennya dipenuhi dari pabrik di Vietnam.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi: Data Penerima Bantuan Pangan Bulog Ditambah 8 Persen
Presiden Jokowi menyampaikan kenaikan jumlah penerima bantuan untuk alokasi mulai awal tahun 2024 sebesar 8% dari data penerima sebelumnya.
Baca Selengkapnya