Merdeka.com - Operasi penyelamatan bencana gempa di Ekuador terus dilakukan, pemberitaan terbaru mencatat angka korban tewas telah mencapai 262 jiwa dan korban luka mencapai 2500 orang. Angka tersebut diperkirakan masih terus bertambah, seiring banyaknya korban yang terjebak reruntuhan bangunan.

Gempa berkekuatan 7,8 Skala Richter (SR) yang mengguncang Ekuador pada Sabtu malam kemarin menimbulkan puluhan korban jiwa. Gempa berpotensi tsunami ini diketahui terjadi di pantai tengah Ekuador dengan pusat gempa berjarak 173 kilometer dari ibukota Ekuador, Quito.

Bencana alam ini menjadi duka mendalam bagi Ekuador. Presiden Rafael Correa yang berencana mengunjungi Roma harus membatalkannya dan memprioritaskan rakyatnya.

"Prioritas segera untuk penyelamatan mereka yang tertimbun puing, semua bisa dibangun kembali, tetapi nyawa tidak bisa, dan mengapa hal itu menjadi sangat menyakitkan," ungkap sang presiden, seperti dikutip dari laman RT.com, Senin (18/4).

10 ribu tentara dan 4,600 polisi telah disiagakan untuk membantu proses penyelamatan. Negara tetangga seperti Venezuela, Meksiko, dan Chili juga mengirim personelnya untuk aksi bantuan internasional.