Merdeka.com - Jumlah korban tewas jembatan layang ambruk di Kolkata, India semakin bertambah menjadi 23 jiwa. Tim penyelamat bekerja sepanjang malam untuk menemukan korban yang tertimpa reruntuhan jembatan layang tersebut.

Channel News Asia, Jumat (1/4) melaporkan 90 orang berhasil diselamatkan setelah jembatan sepanjang 100 meter ambruk dan menimpa pejalan kaki dan mobil yang berseliweran yang berada di bawahnya.

"Banyak yang terluka parah, dan diduga masih banyak terkubur di bawah reruntuhan," kata Komisaris Polisi Ajay Tyagi.

Tiga crane dikerahkan untuk mengevakuasi korban. Selain itu para pekerja yang juga dibantu warga menggunakan bor dan palu.

Stasiun televisi setempat memperlihatkan gambar banyaknya tangan dan kaki manusia yang patah akibat terjepit rangka baja jembatan layang tersebut. Bahkan, seorang pria yang tidak sadarkan diri, kakinya menjuntai saat digotong tim penyelamat.

Menteri Negara Mamata Banerjee menyalahkan pemerintahan sebelumnya yang menandatangani kontrak pembangunan jembatan layang itu pada 2007 silam. Banerjee (61), yang kembali mencalonkan diri dalam pemilu di Bengal bulan depan juga meminta pihak kontraktor untuk bertanggung jawab atas insiden ini.

Meski demikian, Banerjee juga dikritik karena banyak pekerjaan yang tertunda dan minim keamanan dalam pemerintahannya.

"Pemerintah ingin menyelesaikan jembatan layang itu sebelum pemilu dan para pekerja bekerja lembur terus-terusan. Setiap malam, ratusan pekerja membangun jembatan itu. Mereka masak dan tidur dekat lokasi setiap hari. Pembangunan ini terlalu tergesa-gesa, dan mungkin itu yang menyebabkan jembatan layang ambruk," kata seorang pedagang kaki lima, Ravindra Kumar Gupta.

Gupta mengaku telah mengevakuasi enam korban tewas.

Tahun lalu, koran Telegraph memberitakan Banerjee ingin agar jembatan layang yang sudah dibangun selama lima tahun itu harus diselesaikan pada Februari lalu.