Konglomerat Indonesia Sumbang Rp5,7 Miliar ke Singapura buat Tangani Corona
Merdeka.com - Pendiri Mayapada Group Dato Sri Tahir dikabarkan menyumbang 500 ribu dolar Singapura (Rp5,7 miliar) untuk membantu masyarakat kurang mampu di Singapura.
Dilansir dari laman The Straits Times, Senin (6/4), sumbangan itu dikirimkan Tahir lewat Singapore Press Holdings' Chinese Media Group. Nantinya kelompok tersebut akan bekerja dengan komunitas lokal untuk membagikan donasi ke masyarakat yang kurang mampu.
Sumbangan diberikan ke grup media karena konglomerat asal Indonesia itu mengapresiasi kinerja pers yang menemaninya saat karantina. Ketika menjalani karantina di Singapura, Tahir mengaku banyak membaca koran.
"Koran-koran adalah makanan yang paling penting bagi saya, yang telah menginspirasi saya. Di Singapura, kelompok yang lebih lemah butuh pertolongan. Dan saya berpikir, karena kondisi saya baik-baik saja, mengapa tidak memakai peluang ini untuk memberi sedikit kontribusi?" jelas Tahir yang memberi donasi senilai miliaran rupiah.
Tahir berharap aksi ini memberikan inspirasi kepada konglomerat lain di Singapura. Sebab, sejauh ini ia baru melihat hanya pemerintah yang aktif melawan Virus Corona.
"Pemerintah Singapura telah bekerja dengan baik, dan melakukan banyak hal. Tetapi saya mengobservasi hal yang aneh. Saya tidak melihat pebisnis dan taipan Singapura yang merespons, setidaknya saat ini belum," jelas Tahir.
Di Indonesia, Tahir juga sudah memberikan donasi. Ia telah menyuruh anak perempuannya untuk menyediakan 1.000 makanan gratis tiap Senin sampai Jumat selama tiga bulan.
Dengan langkah itu, Tahir berharap dapat membantu bisnis kecil sembari menyediakan makanan gratis.
Donasi lainnya adalah sumbangan USD 3,2 juta (Rp52,8 miliar) bagi para sopir taksi dan masjid-masjid di Indonesia. Selain itu, Tahir memberikan bantuan peralatan ke provinsi Fujian di China.
Menurut Tahir, perang melawan Virus Corona jenis baru tak cukup hanya dengan pemerintah. Ia menyebut semua orang punya tugas masing-masing.
"Semua orang memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk berpartisipasi," Tahir menegaskan.
Tahir tercatat sebagai permanent resident di Singapura. Ia juga termasuk salah satu dari 10 orang terkaya di Indonesia versi Forbes.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Melansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.
Baca SelengkapnyaCerita Konglomerat China Gagal Melamar Kerja 30 Kali hingga Akhirnya Punya Kekayaan Ratusan Triliun
Mereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya
Baca SelengkapnyaEmpat Konglomerat yang Sukses Menghasilkan Harta Kekayaan Tanpa Warisan
Forbes mencatat, hanya ada 26 dari 760 orang di dunia, yang memiliki kekayaan melimpah dari nol dengan kerja keras sendiri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Masa Kecil Sering Dipukul Ibu, Kini Jadi Konglomerat Indonesia dan Beli Hotel di China
Pengalaman itu tidak membuatnya trauma apalagi dendam kepada sang ibu. Sebaliknya, hal itu melatih mentalnya menjadi tangguh.
Baca SelengkapnyaBuronan Kasus Penipuan Uang di China 11 Tahun Kabur ke Indonesia, Tinggal di Jakut hingga Punya KTP
LY ditangkap di rumahnya Perumahan Concerto, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan pada Selasa (13/2) sore.
Baca SelengkapnyaErick Thohir Minta Suntikan Dana Rp44 Triliun di 2025, Diberika kepada 16 Perusahaan BUMN
Usulan Penyertaan Modal Negara ini untuk menjamin keberlanjutan program yang digarap perusahaan BUMN.
Baca SelengkapnyaTotal Utang Semua Negara di Dunia Capai Rekor Tertinggi, Nilainya Tembus Rp4 Juta Triliun
Sekitar 55 persen dari kenaikan ini berasal dari negara-negara maju, terutama didorong oleh AS, Prancis, dan Jerman.
Baca SelengkapnyaHati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaJokowi Semringah, Baru 8 Tahun Nasabah Mekaar Sudah 15,2 Juta dengan Total Pinjaman Rp800 Miliar
Sejak tahun 2015, nasabah yang memanfaatkan program Mekaar sudah tembus 15 juta nasabah pada tahun 2024.
Baca Selengkapnya