Khamenei khawatir perang saudara meletus di Mesir
Merdeka.com - Pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei hari ini memperingatkan krisis politik di Mesir, setelah penggulingan mantan Presiden Muhammad Mursi oleh militer, dapat menimbulkan perang saudara.
"Kami khawatir atas apa yang terjadi di Mesir," kata Khamenei, saat menyampaikan pesan Idul Fitri yang disiarkan televisi pemerintah, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Jumat (9/8).
"Spekulasi adanya perang saudara bisa terjadi melihat situasi yang ada tiap harinya," ujar Khamenei, "Ini bisa menjadi satu bencana dengan konsekuensi yang mengerikan."
Pernyataan Khamenei ini datang satu hari setelah pemerintahan sementara Mesir menyatakan bahwa proses mediasi yang diprakarsai Amerika Serikat, Uni Eropa, Uni Emirat Arab, dan Qatar, untuk menyelesaikan krisis politik di Negeri Sungai Nil itu gagal.
Lebih dari 250 orang tewas sejak Mursi dilengserkan militer Mesir pada 3 Juli lalu, sebuah kudeta yang dikutuk Negeri Mullah itu.
Khamenei juga memperingatkan campur tangan asing di Mesir. "Tidak ada yang menguntungkan kecuali kehancuran rakyat Mesir akibat campur tangan dari pihak asing," ucap Khamenei.
Pemimpin tertinggi Iran itu mengutuk keras aksi kekerasan politik di Mesir, dan menyerukan agar kelompok keagamaan dan partai politik belajar dari kejadian di Suriah.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen Lawas Wartawan Indonesia yang Disandera di Irak Disambut Presiden SBY, Kini Sosoknya Jadi Pejabat & Politikus Terkenal
Momen lawas Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid setelah dipulangkan ke Indonesia setelah disandera di Irak.
Baca SelengkapnyaIzin Ekspor Pasir Laut Belum juga Dibuka Meski Sudah Dapat Izin Jokowi, Kemendag Buka Suara
Presiden Jokowi mengeluarkan aturan yang membolehkan pengerukan pasir laut, salah satunya untuk tujuan ekspor pada Mei 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen
"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaReaksi Santai Ganjar Jika Jokowi Turun Gunung Kampanye
Jokowi sebelumnya mengatakan seorang presiden dan wakil presiden diperbolehkan berkampanye sesuai undang-undang.
Baca SelengkapnyaBantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaIstana Buka Suara Respons Isu Mahfud MD Mundur dari Menko Polhukam
Mahfud yang juga berstatus Cawapres, mendadak mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi
Baca Selengkapnya