Kerry: Hamas dan Israel pertimbangkan 12 jam gencatan senjata
Merdeka.com - Beberapa negara berkumpul di Ibu Kota Paris, Prancis untuk merundingkan nasib Jalur Gaza telah mengalami invasi dari Israel. Mereka tengah mengupayakan gencatan senjata dua belah pihak. Sementara mereka tengah mempertimbangkan gencatan senjata 12 jam.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Sabtu (26/7), Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Italia, Uni Eropa, Turki, dan Qatar tengah menghadiri pembicaraan agar gencatan senjata segera bisa direalisasikan.
Dalam konferensi pers di Ibu Kota Kairo, Mesir kemarin Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengatakan dia bersama Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki Moon mendesak berhenti perang selama tujuh hari. Meski demikian Kerry tidak mengajukan usulan gencatan senjata resmi pada Israel. "Mereka mungkin telah menolak proposal saya," ujar Kerry.
Politisi Ibu Kota Washington D.C juga mengatakan negara-negara itu harus mengusahakan perbatasan terutama Gerbang Raffah terbuka agar warga Gaza bisa mengungsi.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelompok perlawanan Palestina itu disebut masih jauh dari kekalahan.
Baca SelengkapnyaMerebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.
Baca SelengkapnyaPengamat mengatakan, pasukan penjajah Israel bakal mundur jauh lebih cepat karena tidak bisa kalahkan Hamas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
AS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan
Baca SelengkapnyaJokowi juga mengutuk keras serangan Israel terhadap kamp pengungsi Khan Younis di Gaza.
Baca SelengkapnyaIsrael Sebut Hamas Pakai Senjata dari Negara Asia Ini
Baca SelengkapnyaIsrael Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaNetanyahu Kembali Sampaikan Sikap Soal Ide Negara Palestina Merdeka, Begini Kataya
Baca SelengkapnyaSaudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"
Baca Selengkapnya