Kemlu mengklaim arus TKI tak resmi ke Malaysia berkurang
Merdeka.com - Kecelakaan kapal yang menewaskan 18 WNI di Pantai Kelise, Sungai Tengah, Bandar Penawar Kota Tinggi, Johor Bahru, Malaysia, menjadi pukulan bagi pemerintah. Insiden tragis itu membuktikan pengiriman buruh migran tanpa dokumen ke Negeri Jiran masih terjadi walau ada moratorium. Kementerian Luar Negeri tak mau dianggap kecolongan, sembari mengklaim telah bekerja sama dengan instansi lain seperti BNP2TKI.
"Kemlu bekerja sama dengan instansi lain, untuk mengurangi dan mencegah kasus seperti ini," ucap Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir, di Kemlu, Rabu (27/1).
Tata mengatakan pemerintah saat ini sudah cukup berhasil mengurangi pengiriman TKI secara ilegal. Hal tersebut dibuktikan dengan menurunnya angka kasus tersebut.
"Setiap tahun jumlah kasus menurun banyak. Yang diselesaikan cukup banyak. Kita bekerja sama dengan BNP2TKI, kalau tidak bekerja sama, tentunya jumlah kasus bisa meningkat," ungkapnya.
Beberapa waktu lalu, Kepala BNP2TKI Nusron Wahid mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Kemlu untuk membuat pos yang ditempatkan di 'jalan-jalan tikus', pengiriman TKI ilegal. Nantinya yang ditugaskan di pos itu bisa mengawasi jalur tersebut dan berwenang untuk menghentikan dan menangkap penyelundupan TKI.
Tahun lalu, pemerintah RI mencatat pemulangan 1,8 juta buruh migran tanpa dokumen di Negeri Jiran ke Tanah Air. Sedangkan sepanjang 2015, tercatat ada 19 ribu WNI yang memasuki wilayah Malaysia melalui jalur tidak resmi, terutama dari laut. Jumlah itu sudah turun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 23 ribu orang.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaBahkan YLKI pun mengusulkan kebijakan serupa diterapkan di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI berhasil kuasai markas KKB hingga temukan barang berbahaya. Simak informasi berikut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.
Baca SelengkapnyaDKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.
Baca SelengkapnyaPemilih adalah penentu terhadap siapa yang akan menduduki jabatan.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat TNI tersebut belum bisa menjabarkan waktu pastinya untuk pemindahan prajurit.
Baca SelengkapnyaPerusahaan asal Jerman dikabarkan menyuap pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan pada periode 2014-2018.
Baca SelengkapnyaAtasi Konflik Harimau dengan Manusia, KLHK terjunkan penembak bius
Baca Selengkapnya