Kemlu buktikan negara hadir saat WNI alami bencana di luar negeri
Merdeka.com - Evakuasi cepat oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia terhadap warga negara Indonesia di Yaman dan di Nepal dinilai Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebagai sikap hadirnya negara dalam memproteksi warga negaranya yang membutuhkan bantuan. Menanggapi hal tersebut maka pada hari ini Menlu Retno menganugerahi penghargaan kepada Tim Utama, Tim Pendukung, dan Institusi Mitra Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI yang telah berkontribusi dalam evakuasi di kedua tempat tersebut.
Dalam acara itu Menlu Retno menyoroti beberapa hal, seperti kehadiran negara dalam memproteksi WNI dan budaya tradisi berterima kasih pasca melakukan misi kenegaraan.
"Dari dua kejadian ini membuktikan bahwa negara betul-betul hadir untuk memproteksi warganya," ucap Menlu Retno saat memberi sambutan di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri Indonesia, Jakarta, Selasa (18/8).
Menlu Retno menilai dua misi kemanusiaan itu memperlihatkan kekompakan tim dalam menjalankan tugas yang sulit saat evakuasi WNI di Yaman dan Nepal.
"Betapa kompaknya kita untuk secara serempak, secepat mungkin, membantu warga negara kita yang sedang dalam kesulitan. Perlunya koordinasi sana-sini dan dengan kemampuan teknologi maka kita dapat melakukan evakuasi terbesar oleh pemerintah Indonesia dengan baik," sambung Retno.
Kendati demikian, Menlu Retno memulai sebuah budaya yang akan menjadi tradisi yaitu berterima kasih.
"Kita ingin mulai sebuah tradisi baru, bahwa kita tidak lupa mengucapkan terimakasih, karena biasanya pada saat kita berkoordinasi semua cepat kemudian kita melakukan misi kembali. Hanya begitu saja. Maka dari itu kami ingin mulai tradisi baru yang santun untuk menghormati kita sebagai satu tim dan satu bangsa. untuk menghadirkan negara untuk memproteksi warga negaranya," pungkasnya.
Penghargaan ini diberikan sebagai wujud apresiasi pemerintah RI kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya proses evakuasi WNI dari daerah konflik dan bencana.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
7 WNI Hilang saat Kapal Nelayan Tenggelam di Lepas Pantai Korea Selatan
Dua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaTiga WNI Meninggal Karena Terseret Banjir Bandang di Malaysia, Jenazah Dimakamkan di Lumajang
Ketiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan
Baca SelengkapnyaTiga WN Nigeria dan Zimbabwe Diamankan Petugas Imigrasi Soekarno-Hatta
Tiga WN Nigeria dan Zimbabwe Diamankan Petugas Imigrasi Soekarno-Hatta
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Minta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar
Satu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.
Baca SelengkapnyaAturan Baru: Sri Mulyani Izinkan WNA Tanpa NPWP Ikut Lelang Diselenggarakan Negara
Ketentuan tersebut merupakan bagian dari relaksasi pemerintah untuk warga asing yang diatur dalam PMK 122 2023 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang.
Baca SelengkapnyaWNI di Jepang Meninggal Dunia Akibat Covid-19
Warga negara Indonesia (WNI) berinisial SAP yang melewati izin tinggal (overstay) meninggal dunia di Rumah Sakit Sano Ishikai, Tochigi, Kamis (25/1).
Baca SelengkapnyaTak Cuma di Indonesia, WNI di Negera Ini juga Tempuh Berjam-jam Perjalanan Demi Nyoblos
Pemilu di Polandia berjalan tertib dan lancar serta diikuti oleh banyak WNI yang mencoblos dengan antusias.
Baca SelengkapnyaIntip Kesiapan TNI Amankan Pemilu 2024, Petakan Daerah Rawan Bencana Sampai Konflik
“Jadi kita mengecek kesiapan yang harus dilakukan oleh prajurit tentunya didukung oleh perlengkapan yang memadai,” ujar Panglima TNI
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa Akibat Ledakan Gudang Amunisi Kodam Jaya
Namun demikian, Panglima TNI belum dapat merinci berapa banyak rumah warga yang terdampak insiden tersebut.
Baca Selengkapnya