Kemenlu pastikan pelaku & korban perampokan Singapura dilindungi

Merdeka.com - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene mengatakan dua warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dan pelaku perampokan di Singapura Jumat pekan lalu dalam perlindungan pemerintah Indonesia di Singapura.

"Info yang saya dengar kemarin, ternyata si korban juga WNI. Mereka berdua sekarang sedang menjalani perawatan di rumah sakit di sana. Si korban dirawat akibat luka tusuk, sedangkan si pelaku dirawat karena luka tembak saat berusaha kabur," ujar Tene di gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (19/11).

Pada pertemuan dengan wartawan kali ini, Tene sempat menjelaskan, Kementerian Luar Negeri berusaha untuk melakukan perlindungan terhadap seluruh warga negaranya yang ada di luar negeri.

"Kami dari kementerian luar negeri berusaha untuk melakukan perlindungan kepada para WNI di luar negeri baik yang dituduh menjadi pelaku atau korban. Semuanya dalam perlindungan KBRI di tiap negara," tutur Tene.

Untuk kasus kelanjutan hukum dari perampokan bersenjata di Singapura tersebut, Tene mengaku belum mendapat informasi lebih lanjut.

Perampokan itu diduga adalah perampokan berencana, karena Arun, 38 tahun, pelaku, seperti mengetahui jika korbannya membawa uang dalam jumlah besar.

Kang Tie Tie ( korban) juga WNI, sempat menukar uang di tempat penukaran uang di Batam, lalu pergi ke Singapura. Setibanya di Singapura, Tie Tie berjalan santai di Raffles Place, di sanalah kejadian perampokan itu terjadi.

Tie Tie dirampok dan mendapat tusukan di beberapa bagian tubuhnya. Warga sekitar yang melihat hal itu terkejut akan kejadian itu. Mereka segera menolong Tie Tie dan dibantu polisi setempat, mereka menangkap Arun. Tie Tie langsung dibawa ke rumah sakit terdekat usai kejadian itu, begitu pula Arun.