Merdeka.com - Ribuan massa pendukung pemerintah Thailand dikenal dengan kelompok 'Kaos Merah' berkumpul di Ibu Kota Bangkok, hari ini untuk menantang upaya dari demonstran oposisi untuk mengambil alih kekuasaan menjadi rezim tak terpilih, dan memperingatkan bahwa negara itu meluncur menuju 'perang sipil'.

Peristiwa penggulingan Yingluck Shinawatra dari jabatannya sebagai perdana menteri dan sembilan menteri lainnya oleh Mahkamah Konstitusi tiga hari lalu telah membuat Negeri Gajah Putih itu jatuh ke dalam krisis yang lebih dalam, seperti dilansir situs Asia One, Sabtu (10/5).

Para pejabat mengatakan sekitar 3.000 petugas polisi bersiaga untuk menjaga protes dari massa pro-pemerintah di sebelah barat Bangkok pada hari ini, dengan jumlah massa dipastikan meningkat pada malam hari.

Sambil memegang potret Yingluck, gerakan Kaos Merah mengatakan mereka akan menggelar protes selama itu dianggap perlu untuk mempertahankan pemerintahan yang terluka.

"Kaos Merah tidak menerima pengangkatan tidak demokratis dan inkonstitusional seorang perdana menteri," kata pemimpin Kaos Merah, Jatuporn Prompan, sambil mencela panggilan dari kelompok oposisi kepada hakim, presiden senat, dan tokoh penting lainnya untuk memilih perdana menteri baru.

"Ini akan menjadi awal bencana yang akan mengarah ke perang saudara," ujar dia.