Kedutaan Thailand di Turki ditutup paska usir muslim Uighur
Merdeka.com - Pemulangan paksa yang dilakukan pemerintah Thailand kepada para etnis muslim Uighur, rupanya mendapat kecaman keras dari dunia internasional, salah satunya Turki. Akibat kecaman dan protes yang berdatangan dari warga pro muslim Uighur tersebut, kantor kedutaan Thailand di Ankara, Ibu Kota Turki, ditutup sementara.
Juru bicara pemerintah Thailand, Werachon Sukhondhapatipak, mengatakan pemerintah hanya menutup kantor kedutaan tersebut sementara. Hal ini dilakukan demi keamanan.
"Kami hanya menilai situasi yang terjadi sekarang," ujarnya seperti dilansir dari radio BBC News, Jumat (10/7).
Pasalnya, usai melakukan deportasi pada sekitar 100 orang etnis Uighur, suasana di Turki semakin memanas. Tensi yang semakin tinggi itu kemudian membuat para warga Turki menyerang kedutaan Thailand di Ankara.
Kaca jendela kedutaan tersebut pecah akibat dilempar benda keras, kemudian beberapa perlengkapan yang ada di kedutaan di rusak.
Sebelumnya, kelompok muslim di Turki sempat membakar bendera China lantaran pemberitaan media yang menyebutkan pemerintah komunis China menyiksa kaum muslim Uighur di sana. Hal ini yang menjadi awal panasnya hati warga Turki yang mendukung muslim Uighur.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Thailand mengumumkan, banyak Warga Negara Indonesia (WNI) gagal masuk Thailand.
Baca SelengkapnyaBegini suasana ramadan di Pattani saat malam hari hingga disebut kembaran Indonesia.
Baca SelengkapnyaTelaga Kautsar diperuntukan oleh orang muslim kelak di padang Mahsyar. Berikut golongan yang diusir dari telaga Kautsar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut momen TKW Indonesia pulang ke Tanah Air diantar langsung oleh bosnya.
Baca SelengkapnyaWalaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaTurki merupakan salah satu negara yang masyarakatnya mayoritas muslim. Tradisi mudik di Turki untuk merayakan Idul Fitri yang biasa disebut 'Seker Bayram'.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Thailand, Rachmat Budiman.
Baca SelengkapnyaUpacara Melasti di Pantai Parangtritis berhasil mendongkrak kunjungan wisatawan
Baca SelengkapnyaJangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca Selengkapnya