Merdeka.com - Seorang pria asal Italia mengaku sebagai Kardinal kemarin mencoba memasuki rapat para Kardinal yang akan memulai proses pemilihan Paus baru. Namun, usaha Kardinal gadungan ini akhirnya ketahuan dan berhasil diringkus pasukan pengamanan Takhta Suci Vatikan, Garda Swiss.

Situs the Huffington Post melaporkan, Selasa (5/3), kardinal palsu itu diketahui bernama Ralph Napierski. Sebelum ketahuan, Napierski sebetulnya sudah berhasil melewati pos penjagaan Garda Swiss. Dia bahkan sempat berfoto dengan seorang Kardinal lainnya.

Menurut surat kabar USA Today, pasukan Garda Swiss mulai curiga terhadap Napierski ketika mereka sadar jubahnya lebih pendek dari seharusnya. Kejanggalan lain telihat ketika Napierski memakai topi hitam bukannya peci. Selain itu, kain selempang warna ungu yang diikatkan pada pinggangnya merupakan syal biasa.

Napierski akhirnya dihentikan pasukan Garda Swiss sebelum dia masuk ke aula tempat di mana rapat diadakan. Tidak jelas apa niat dia dalam mencoba memasuki pertemuan itu.

Koran the Telegraph menulis, Napierski mengaku kepada wartawan bahwa namanya Basilius. Dia menyebut dirinya mewakili Corpus Dei dan Gereja Ortodoks Italia, yang sebetulnya tidak ada.

Dia juga mengatakan Keuskupan gereja Katolik telah berbuat kesalahan dengan mengeluarkan pendeta yang dituduh telah melakukan tindak pedofilia.

Juru bicara Vatikan Federico Lombardy belum bisa memberi keterangan terkait kasus ini. "Namun, yang bisa saya katakan adalah semua orang yang turut serta dalam rapat ini merupakan Kardinal asli."