Kardinal dari Ghana cemaskan pertumbuhan Islam di Eropa
Merdeka.com - Kardinal Peter Turkson menciptakan kehebohan setelah menyatakan cemas terhadap perkembangan Islam di seantero Eropa. Pendapat itu dia sampaikan dalam sebuah diskusi Sabtu pekan lalu.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Selasa (16/10), pandangan pemimpin Katolik di Ghana itu direkam dalam sebuah video berjudul Muslim Demographics dan diunggah ke situs berbagi video Youtube. Video ini kemarin menjadi bahasan dalam pertemuan uskup internasional di Vatikan. Turkson memperkirakan Prancis bakal menjadi republik Islam pada 2048.
"Ketika kami tiba pagi tadi saya banyak ditanya, 'Siapa merencanakan pemutaran video itu? Siapa melakukan itu? Siapa di balik semua ini?" kata Pastor Thomas Rosica kepada wartawan.
Menurut Rosica, video itu telah memicu diskusi terhangat selama tiga pekan konferensi. Seorang pastor berencana membantah Turkson dengan menyampaikan sebuah laporan berisi data sebaliknya. "Islam jadi kata kunci paling banyak disebut," ujar Rosica.
Hingga saat ini, Turkson belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar megenai alasan dia memutar video itu.
Sentimen anti-Islam kembali menguat setelah beredar film the Innocence of Muslims. Belum selesai kontroversi atas dokumenter menghina Nabi Muhammad itu, majalah Charlie Hebdo dari Prancis melansir lagi serangkaian kartun Rasulullah.
Sejumlah negara di Benua Biru itu juga menerapkan beleid yang membedakan umat Islam, seperti larangan bercadar atau berjilbab di Prancis, masjid tanpa menara di Swiss, dan tidak boleh berkurban di Jerman. Di Belanda, ada politikus sayap kanan tersohor bernama Geert Wilders. Dia pernah dikecam lantaran membikin film Fitna, juga menjelekkan Islam.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah Negara Muslim Tetapkan Idulfitri Jatuh Pada Rabu 10 April, Saudi akan Rayakan dengan Kembang Api dan Konser Musik
Sejumlah Negara Muslim Tetapkan Idulfitri Jatuh 10 April, Saudi akan Rayakan dengan Kembang Api dan Konser Musik
Baca SelengkapnyaKonvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial mulai Diadopsi pada 21 Desember 1965
Konvensi ini lahir sebagai tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi oleh banyak negara yang berjuang untuk melawan diskriminasi rasial.
Baca SelengkapnyaMengenal Bahrum Rangkuti, Sosok Pengarang yang Berkecimpung di Dunia Agama Islam
Lahir dari keluarga yang taat agama, ia menjadi sosok pengarang yang juga terjun dalam dunia keagamaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Semasa Kecil Tak Ingin jadi Pendeta, Kini Ignatius Suharyo Dipercaya jadi Uskup Agung Jakarta
Ia mengajak para jemaahnya menjadi 100% Katolik sekaligus 100% Indonesia.
Baca SelengkapnyaKisah di Balik Sahur Keliling Sinta Nuriyah, 24 Tahun Keliling Indonesia Promosikan Toleransi Beragama
Menariknya sahur keliling yang digagas istri Presiden Keempat RI itu melibatkan umat lintas agama
Baca SelengkapnyaPBNU Sambut Gembira Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia, Bisa Mempererat NU dengan Vatikan
PBNU menyambut gembira kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia
Baca SelengkapnyaPertemuan Dua Sahabat Lama Pengacara Super Top dengan Ulama Terkenal, Ditutup Salam Komando
Keduanya berbicara soal perannya membangun negeri hingga diakhiri dengan salam komando.
Baca SelengkapnyaBegini Potret Naskah Proklamasi Berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) Tahun 1949, Pemberontakan Bersejarah Pasca Kemerdekaan
Naskah proklamasi berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) Tahun 1949 menjadi saksi bisu pemberontakan pasca kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSosok Dahlan Djambek, Letnan Kolonel yang Menjadi Mendagri Era Kabinet PRRI
Ia lahir dari keluarga ulama besar Minangkabau yang terjun di dunia kemiliteran hingga menjabat sebagai menteri di era PRRI.
Baca Selengkapnya