Kapten feri tenggelam di Korsel dihadapkan pada tuduhan kriminal
Merdeka.com - Seorang pejabat Korea Selatan mengatakan kapten kapal feri yang terbalik di lepas pantai barat daya negara itu sedang menghadapi penyelidikan kriminal pada hari ini, di tengah laporan belum dikonfirmasi menyebut dirinya adalah salah satu orang pertama yang melompat agar selamat setelah kapal mulai tenggelam.
Kapal feri bernama Sewol itu membawa 475 penumpang dan awak ketika terbalik kemarin. Pemerintah mengatakan sembilan orang ditemukan meninggal dan 179 lainnya telah diselamatkan, meninggalkan sekitar 290 orang, sebagian besar anak-anak sekolah, dinyatakan hilang dan mungkin terjebak di dalam kapal, seperti dilansir situs Asia One, Kamis (17/4).
Seorang pejabat penjaga pantai mengatakan kapten kapal itu, diidentifikasi bernama Lee Joon-seok, 69 tahun, sedang dimintai keterangan oleh pihak penjaga pantai dan dihadapkan dalam penyelidikan kriminal.
Media melaporkan Lee kemungkinan bakal menghadapi tuduhan kelalaian yang mengarah pada kematian dan juga atas pelanggaran hukum. Pejabat penjaga pantai tidak dapat dihubungi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
"Ini masih tahap awal dan kami sedang menanyakan seputar kejadian," kata salah satu pejabat penjaga pantai di Kota Mokpo, yang menjadi pusat penyelidikan.
Dari siaran televisi terlihat Kapten Lee duduk membungkuk, dengan mengenakan jaket berpenutup kepala, di pusat penjaga pantai di Mokpo pada hari ini. "Saya meminta maaf kepada para penumpang, korban dan keluarga," ujar dia, sambil menolak untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang terjadi dan mengapa dia meninggalkan kapal ketika mulai tenggelam.
Tim penyidik dari penjaga pantai tidak memberikan wartawan akses untuk menemui kapten sejak dia dimintai keterangan.
"Lee saat itu mengisi tempat kapten kapal reguler, yang sedang cuti, tetapi telah melaut selama 40 tahun dan sudah melakukan perjalanan di jalur itu sebelumnya," jelas operator feri, Chonghaejin.
Tidak ada korban selamat yang dapat menentukan kapan tepatnya Kapten Lee meninggalkan kapal meskipun beberapa orang mengatakan dia pergi saat awal-awal. Pada waktu itu, saksi lain mengatakan, awak kapal meminta para penumpang untuk tetap tenang dan tidak pergi dari tempat mereka berada.
Satu penumpang selamat mengatakan kepada stasiun televisi Korea Selatan dirinya adalah salah satu yang pertama melompat ke atas perahu penjaga pantai dan ada beberapa orang lainnya. "Lalu saya mendengar dari salah satu tim penyelamat bahwa kapten kapal sudah ada di perahu sebelum saya."
Penumpang lainnya yang selamat juga mengatakan kapten kapal feri itu adalah salah satu dari yang pertama diselamatkan. Namun, pejabat penjaga pantai menolak berkomentar ketika ditanya untuk konfirmasi.
Operator feri juga menolak untuk mengomentari tindakan dari sang kapten, dan mengatakan hal itu tengah dalam penyelidikan oleh penjaga pantai.
Keluarga dari penumpang kapal feri yang hilang juga marah terkait adanya laporan menyebut sang kapten menjadi salah satu yang pertama melompat dari feri.
"Ini tindakan tercela dan saya marah sekali. Tapi ini bukanlah waktu yang tepat untuk membicarakan siapa yang patut disalahkan, melainkan proses menyelamatkan anak-anak menjadi yang utama," ucapo Lee Yong-ki, ayah dari salah satu anak yang turut hilang dalam kapal itu.
Sekitar setengah dari 30 awak kapal telah diselamatkan.
Butuh waktu sekitar dua jam bagi feri itu untuk tenggelam. Sebagian besar penumpang yang selamat adalah mereka yang berhasil keluar ke geladak dan kemudian menunggu untuk mendapat bantuan, berpegangan pada besi rel, atau melompat ke laut dan dijemput oleh perahu-perahu penyelamat.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah Pensiunan Irjen Polisi Tak Punya Orang Dalam & Bermimpi, Ternyata Jadi Kapolda di Kampung Halaman
Kisah Irjen (Purn) Fakhrizal ketika bertugas di kepolisian.
Baca SelengkapnyaKapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang
Kejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah
Baca SelengkapnyaCerita Kapten CPM (K) Wa Ode Nunu Sulitnya Tugas di Kepulauan, Kantor Tak Layak & Mobil Patroli Bekas Nabrak
Kapten CPM (K) Wa Ode Nunu membagikan pengalaman sekaligus tantangannya bertugas di sebuah kepulauan terpencil. Begini keluh kesahnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapal Speedboat Terbalik di Kawasan Kepulauan Seribu
Sementara terkait apakah ada korban jiwa atau tidak, belum mengetahui secara pasti karena masih dalam upaya proses penyelamatan.
Baca SelengkapnyaKesaksian Bos Toko Semangka Kramatjati Karyawannya Jadi Korban Penganiayaan OTK Hingga Tewas
Korban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaKapal Speedboat Terbalik di Perairan Kepulauan Seribu, Seluruh Penumpang Dipastikan Selamat
Ada 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaKapal Pesiar Azzimut 80 di Kepulauan Seribu Kebakaran, Asap Mengepul dari Bagian Mesin
Kapal pesiar Azzimut 80 di Kepulauan Seribu hangus dilalap si jago merah pada Minggu (10/3).
Baca SelengkapnyaKapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang
Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaKorban Pelecehan 2 Polisi Sesalkan Sikap Kapolda Sumsel
Kuasa hukum menegaskan korban tidak memiliki motivasi lain seperti yang disebut jenderal bintang dua itu.
Baca Selengkapnya