Merdeka.com - Pejabat lokal pemerintah China mengatakan kemarin telah terjadi serangan terhadap sebuah kantor polisi di wilayah Xinjiang hingga menewaskan sebelas orang.

Menurut pernyataan pemerintah setempat dalam media sosialnya, dalam serangan yang berlangsung Sabtu sore itu dua polisi dan sembilan penyerang tewas, seperti dilansir stasiun televisi ALjazeera, Ahad (17/11).

Laporan itu menyebutkan para penyerang menggunakan kampak dan pisau untuk menyerbu Kota Bachu Serikbuya, dekat Kota Kashgar. Dua polisi juga terluka dalam insiden teranyar di kawasan utara China itu.

Juru bicara kelompok muslim Uighur Dilxat Raxit mengatakan warga Uighur itu sedang berdemonstrasi dan polisi China yang bersenjata harus disalahkan dalam kejadian itu.

Dalam surat elektronik dia mengatakan sekitar sepuluh orang muslim Uighur juga ditangkap dalam peristiwa itu.

"Saya menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengambil tindakan darurat guna menghentikan aksi pemerintah China yang terus menekan para demonstran Uighur mempertahankan hak asasi mereka," kata Raxit.

Para pegiat hak asasi selama ini menyatakan muslim Uighur kerap mendapat perlakuan diskriminasi hingga tekanan ekonomi dan larangan beribadah sehingga membuat warga marah.

Baca Juga:

Lelaki China cegah istrinya lompat dari lantai empat

Menikmati sate kalajengking khas Beijing

Situs WSJ dan Reuters berbahasa Mandarin diblokir di China