Jika Kalah Pilpres AS, Trump Tolak Jamin Peralihan Kekuasaan Berlangsung Damai
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menolak untuk berkomitmen proses peralihan kekuasaan akan berlangsung secara damai jika dia kalah dalam pemilihan presiden 2020 dari pesaingnya Joe Biden.
Pada konferensi pers yang diadakan di ruang konferensi pers Gedung Putih, Rabu, Trump ditanya oleh wartawan secara langsung tentang peralihan kekuasaan.
"Bapak Presiden, jika menang, kalah, atau seri dalam pemilihan ini, akankah Anda berkomitmen di sini hari ini untuk pemindahan kekuasaan secara damai setelah pemilihan? " tanya reporter Brian Karem.
"Dan telah terjadi kerusuhan di Louisville, telah terjadi kerusuhan di banyak kota di seluruh negeri ini, merah dan ... apa yang Anda sebut negara bagian merah dan biru - akankah Anda berkomitmen untuk memastikan bahwa ada pemindahan kekuasaan secara damai setelah pemilihan?" tanya wartawan CNN itu.
"Yah, kita harus melihat apa yang terjadi, kamu tahu itu. Saya telah mengeluh sangat keras tentang surat suara, dan surat suara itu adalah bencana," jawab Trump.
"Saya mengerti itu, tapi orang-orang sedang melakukan kerusuhan," lanjut Karem. "Apakah Anda berkomitmen untuk melakukan transfer kekuasaan secara damai?" sahut Karem.
"Singkirkan surat suara dan Anda akan mendapatkan ketenangan - tidak akan ada peralihan (secara damai), terus terang, akan ada kelanjutan. Surat suara di luar kendali. Anda tahu itu dan Anda tahu siapa yang mengetahuinya lebih baik daripada orang lain? Demokrat tahu itu lebih baik daripada siapa pun," ucap Trump.
Pernyataan Trump menuai reaksi keras dari Senator Mitt Romney, satu-satunya senator Partai Republik di Senat yang memilih pencopotan Trump dari jabatannya selama persidangan pemakzulan awal tahun ini.
Sebelumnya pada hari itu, Trump mengatakan bahwa Senat harus mengonfirmasi calon Mahkamah Agung yang akan datang karena dia yakin hasil pemilihan akan diputuskan oleh pengadilan.
"Saya pikir ini akan berakhir di Mahkamah Agung," kata Trump. "Dan saya pikir sangat penting kita memiliki sembilan hakim," ujarnya seperti dilansir Yahoo News.
Trump sebelumnya berkali-kali meragukan metode pemungutan suara melalui surat, mengatakan pengadilan akan diperlukan untuk memutuskan validitas pemilihan.
"Tapi saya pikir lebih baik jika Anda pergi sebelum pemilihan karena saya pikir ini - penipuan yang ditarik oleh Demokrat - itu adalah penipuan, penipuan itu akan dilakukan di hadapan Mahkamah Agung Amerika Serikat," cetus Trump.
Trump Minta Pemilihan Lewat Surat Dihapus
Presiden Trump dalam beberapa kesempatan menuduh metode pemilihan melalui surat (mail-in voting) sebagai "penipuan terbesar dalam sejarah politik". Dia menyebut akan terjadi kecurangan besar-besaran dan lawannya dari Demokrat yang akan mendapat keuntungan.
Meski itu bisa terjadi, namun pernyataan Trump itu mendapat bantahan dari sejumlah pihak. Pakar pemilu mengatakan kasus penipuan mail-in voting, dan penipuan pemilu secara umum, sangat jarang terjadi di AS.
Upaya sebelumnya untuk melakukan penipuan pemungutan suara melalui surat umumnya kecil, penipuan lokal yang biasanya, gagal karena beragam pengamanan untuk mencegah dan menggagalkan upaya tersebut.
Dikutip dari CNN, pejabat intelijen AS juga membantah klaim Trump soal keterlibatan asing dan mengatakan mereka tidak memiliki bukti bahwa Rusia atau negara lain berusaha membuat surat suara palsu atau merusak pemungutan suara melalui surat.
Trump mengatakan dia menentang pemilihan melalui sura karena menurutnya penggunaannya menguntungkan Demokrat.
Hingga Agustus, pandemi Covid-19 telah menewaskan lebih dari 184.000 orang Amerika dan menginfeksi lebih dari 6 juta orang. Tetapi Trump telah mengabaikan gagasan, yang diajukan oleh pejabat pemilihan, bahwa pemungutan suara melalui surat melindungi pemilih dan petugas pemilu dari potensi paparan virus corona.
Pejabat pemilu dan analis mengatakan kepada CNN bahwa mereka melihat ancaman yang lebih besar terhadap pemilu dari kampanye misinformasi Trump terhadap surat suara yang masuk.
Seperti tuntutan hukum Partai Republik untuk memblokir perluasan penggunaan mail-in vote di California, Iowa, Montana, Nevada, New Jersey dan Pennsylvania. Kemudian sindiran Trump bahwa surat suara seharusnya tidak dihitung setelah malam pemilihan dan penolakannya untuk mengatakan bahwa dia akan menerima hasil jika dia tidak menang; dan dari penentangannya untuk menyediakan lebih banyak sumber daya kepada layanan Pos AS dan otoritas pemilihan yang dapat membantu mencegah masalah administratif.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaJawaban Presiden Jokowi soal Tudingan Politisasi Bansos
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab tudingan bantuan sosial (bansos) dipolitisasi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei: Mayoritas Pemilih Anggap Joe Biden Terlalu Tua untuk Kembali Maju sebagai Capres
Survei: 86% Pemilih Sebut Joe Biden Terlalu Tua untuk Kembali Maju Capres
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaJoe Biden Ucapkan Selamat ke Prabowo Unggul di Pilpres 2024: Saya Harap Hubungan Negara Kita Jauh Lebih Kuat
Ucapan Joe Biden itu disampaikan melalui sepucuk surat diantarkan Dubes Amerika Serikat untuk ASEAN Yohannes Abraham.
Baca SelengkapnyaSoal Dukungan Jokowi di Pilpres 2024, Kaesang: Bisa Ditanyakan ke Bapak, Pilihannya Siapa
Terkait paslon yang didukung Jokowi di Pilpres 2024, Kaesang meminta agar ditanyakan langsung ke presiden
Baca SelengkapnyaJokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaJokowi Bicara Rencana Turun Gunung Kampanye di Pilpres 2024, Dukung Siapa?
Jokowi berbicara soal rencana turun gunung untuk kampanye di Pemilihan Presiden 2024.
Baca SelengkapnyaHubungi Prabowo, Presiden AS Joe Biden Beri Ucapan Selamat Atas Keunggulannya di Pilpres 2024
Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 mendapat total suara 96.214.691 suara atau 58,58% dari 164.227.475 suara sah.
Baca Selengkapnya