Merdeka.com - Sebuah pesawat penumpang Qatar Airways dikawal oleh jet tempur Inggris ke Bandara Internasional Manchester, di sebelah barat laut Inggris, kemarin setelah maskapai itu menerima ancaman tentang bahan peledak yang mungkin ada di dalam penerbangan itu. 

Polisi Greater Manchester mengatakan di akun Twitter mereka bahwa pihaknya telah menahan seorang pria sehubungan dengan insiden tersebut, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Rabu (6/8). 

"Seorang pria yang berada di dalam pesawat itu telah ditangkap karena dicurigai membuat ancaman bom tipuan," kata polisi. 

Seorang fotografer Reuters melihat polisi bersenjata menangkap seorang penumpang laki-laki yang mengenakan celana baggy dan kaos olahraga dengan tangan diborgol keluar dari pesawat. 

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pesawat tempur jenis Typhoon telah dikirim sebagai bagian dari "reaksi cepat waspada" mereka untuk menyelidiki seorang pilot pesawat sipil yang meminta upaya bantuan. 

"Pesawat itu dikawal ke Manchester dan mendarat dengan selamat. Kejadian ini sekarang sedang ditangani oleh otoritas sipil," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan. 

Salah satu penumpang, John Hartley, mengunggah sebuah foto pesawat tempur Typhoon di Twitter ketika pesawat tempur itu mengawal pesawat ke bandara Manchester. 

"Dalam perjalanan pulang, terima kasih untuk semua dukungan," kata dia dalam sebuah unggahan di Twitter. 

Maskapai Qatar Airways mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 269 penumpang dan 13 awak berada di dalam pesawat itu dan pihak maskapai segera mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mengingatkan pemerintah Inggris. 

"Para kru sekarang sepenuhnya membantu polisi di bandara dengan pertanyaan mereka," kata pernyataan itu. 

Inggris memiliki respons standar untuk insiden seperti itu yang selalu melibatkan jet tempur dan layanan darurat. 

Pada Mei 2013, jet tempur mengawal pesawat penumpang Pakistan International Airlines ke Bandara Stansted dekat London, di mana polisi kemudian naik ke pesawat dan menahan dua pria karena dicurigai membahayakan pesawat.