Jerman Diserbu Pekerja Imigran Terampil Dari Luar Negara Uni Eropa
Merdeka.com - Sebuah studi diluncurkan Yayasan Bertelsmann yang diterbitkan pada hari Jumat (23/11) mengungkapkan, para pekerja migran yang terampil dari negara-negara bukan Uni Eropa (UE) di Jerman saat ini sedang meningkat. Sekitar 545.000 orang dari negara-negara bukan Uni Eropa berimigrasi ke Jerman pada tahun 2017, dimana 7 persennya adalah pekerja terampil.
Pada 2015, diketahui para pekerja terampil ini terdapat di Jerman sebanyak 3 persen. Negara -negara yang bermigrasi ke Jerman pada tahun 2017 itu antara lain adalah India, Bosnia dan Herzegovina, Amerika Serikat, Serbia, dan China, dikutip dari China.org.cn, Sabtu (24/11)
Sekitar 635.000 orang bermigrasi dari negara-negara asing di UE ke Jerman pada tahun 2017. Sekitar 60 persen migran dari UE sendiri yang pergi ke Jerman adalah pekerja terampil yang mengenyam kuliah atau kualifikasi kejuruan. orang-orang yang berasal dari Rumania, Polandia, Bulgaria, Kroasia dan Italia tercatat sebagai daftar migran utama yang pindah ke Jerman pada tahun 2017.
Matthias Mayer, ahli migrasi di yayasan Bertelsmann dan penulis studi tersebut, mengatakan bahwa undang-undang imigrasi yang efektif akan menghasilkan strategi komprehensif yang nantinya bisa mempermudah para imigran terampil ini datang ke Jerman karena mereka juga dibutuhkan di pasar tenaga kerja.
Pemerintah Jerman berencana untuk memperoleh lebih banyak pekerja berkualitas dari negara-negara UE dan negara-negara bukan UE , dengan mengadopsi undang-undang imigrasi bagi pekerja terampil. Mayer mengatakan Undang-undang itu harus memastikan, antara lain, lebih efektif dalam menangani apa spesialisasi para imigran.
Dia menuntut agar mengoptimalkan dan mempercepat manajemen migrasi, serta dilakukan pengakuan terhadap kualifikasi kejuruan asing dari negara-negara luar Jerman.
Mayer mengatakan bahwa tindakan imigrasi semacam itu harus juga harus tetap menjaga kelompok-kelompok domestik yang kurang beruntung, khususnya orang tua, wanita, ibu, (jangka panjang) yang menganggur, yang berketerampilan rendah dan orang-orang cacat.
(mdk/ias)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak tahun 2021 jumlah pekerja migran Indonesia di Turki terus mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaMentor pijat yang terkenal di berbagai negara ini menggratiskan layanannya untuk orang miskin
Baca SelengkapnyaPolisi telah menetapkan lima tersangka terkait kasus tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah tak lagi tahan barang bawaan pekerja migran di bandara asalkan nilainya tidak lebih dari Rp24 juta setahun.
Baca SelengkapnyaSistem kerja 4 hari dalam sepekan telah ditetapkan Jerman mulai 1 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaDuta Besar RI untuk Inggris Desra Percaya terus mendorong optimalisasi peran diaspora Indonesia dalam membangun ekonomi berbasisinovasi.
Baca SelengkapnyaMigrasi biasanya dilakukan dalam rangka penduduk untuk mencapai kemakmuran dan kehidupan yang lebih layak. Jenisnya pun ada yang nasional, atau internasional.
Baca SelengkapnyaTembakau Jember yang terkenal kualitasnya bisa digunakan untuk pembalut, pengikat, hingga isi ceruutu
Baca SelengkapnyaSihol Situngkir sebelumnya ditetapkan polisi sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) mahasiswa magang ke Jerman.
Baca Selengkapnya