Jerman bakal gelari Snowden doktor honoris causa
Merdeka.com - Universitas Rostock di Jerman ingin memberi gelar doktor honoris causa kepada pembocor rahasia Badan Keamanan Amerika Serikat (NSA) Edward Snowden. Dia dianggap telah berjasa membocorkan ribuan dokumen rahasia tentang aksi Amerika menyadap informasi warga dan negara-negara lain.
"Kami sangat terkesan dengan keberanian Tuan Snowden. Keberanian moral adalah inti dari ilmu dan ajaran tentang sosial kemanusiaan," kata Dekan dari Departemen Filsafat Universitas Rostock, Hans Jurgen Wensierski, seperti dilansir situs thelocal.de, Selasa (19/11).
Wensierski juga menyatakan merasa berhutang budi kepada Snowden yang kini tinggal di Rusia setelah mendapat suaka di Negeri Beruang Merah itu. Pembangkangan yang diperlihatkan Snowden, kata dia, merupakan bagian penting dari demokrasi modern.
"Ingat sosok Rosa Parks pada 1950-an, Martin Luther King, Nelson Mandela atau Mahatma Gandhi--mereka warga yang melawan aturan negara demi kebaikan orang banyak," ujar dia.
Di masa lalu kampus yang berlokasi di pesisir Laut Baltik itu juga pernah memberikan gelar doktor kepada ilmuwan Albert Einstein dan Presiden Jerman saat ini Joachim Gauck.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok Letnan Jenderal Widi Prasetijono yang baru dilantik. Dulu ajudan Jokowi kini jadi.
Baca SelengkapnyaNamanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaTindak pidana pemilu menjadi ancaman serius yang dapat merusak integritas dan legitimasi demokrasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Merdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata bijak Soekarno tentang perjuangan yang perlu Anda ketahui.
Baca SelengkapnyaMeski memilih menjadi negara netral, Indonesia dihadapkan pada sejumlah ancaman dan tantangan yang perlu diantisipasi dengan bijak.
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaWanita ini memimpin 30 perempuan dalam pertempuran melawan Belanda.
Baca SelengkapnyaMomen politisi muda Rob Clinton Kardinal dikira 'Gibran' oleh seorang bocah.
Baca SelengkapnyaDari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Baca Selengkapnya