Jenderal Myanmar Tegaskan Tak Mau Berunding dengan Kelompok Perlawanan Milisi
Merdeka.com - Jenderal militer Myanmar Min Aung Hlaing berjanji menumpas semua kelompok perlawanan milisi di negerinya dan tak mau berunding dengan mereka pada pidato Hari Angkatan Bersenjata Myanmar kemarin.
Min Aung juga menyerukan etnis minoritas tidak mendukung kelompok milisi yang menentang tentara dan dia juga menutup kemungkinan negosiasi.
Militer Myanmar mengkudeta pemerintahan sipil demokratis pimpinan Aung San Suu Kyi pada 1 Februari tahun lalu. Sejak itu aparat keamanan menggunakan kekerasan untuk menekan gelombang protes dan unjuk rasa sehingga menimbulkan korban 1.700 warga sipil tewas, menurut angka yang dihimpun organisasi Asoisasi Bantuan Tahanan Politik (AAPP).
Sejumlah warga yang menentang militer akhirnya memilih bergabung dengan kelompok milisi etnis bersenjata yang sejak puluhan tahun memerangi militer demi tuntutan otonomi.
Dilansir dari laman the Guardian, Senin (28/3), dalam parade militer kemarin di Ibu Kota Naypidaw Min Aung Hlaing mengatakan dia tidak mau berunding dengan "kelompok teroris dan para pendukungnya yang sudah membunuh orang tak bersalah" dan mengancam perdamaian dan keamanan.
"Saya ingin menegaskan, tidak ada pemerintahan atau militer di dunia ini yang berunding dengan kelompok teroris," kata dia.
Kelompok oposisi yang mendeklarasikan diri sebagai Pemerintahan Persatuan Nasional menyerukan warga untuk melancarkan protes pada Minggu malam dengan memadamkan listrik dan televisi selama 30 menit saat militer berparade yang disiarkan stasiun televisi negara.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah
Anak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaKetum Tegaskan Muhammadiyah Netral Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu
Menurut dia, pandangan Muhammadiyah sebagai organisasi terhadap Indonesia masih sama yaitu netral dan independen dari kekuatan politik.
Baca SelengkapnyaHari Pers Nasional 2024, Ini Pesan Kaesang untuk Pemilik Media
Kaesang berharap pers Indonesia semakin independen dalam mengedukasi masyarakat dengan beragam pemberitaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa
Menurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.
Baca SelengkapnyaIstana Kutip Pernyataan Ganjar: Jangan Sampai Menganggap Lawan Politik Itu Sebagai Musuh
Ari lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.
Baca SelengkapnyaIndahnya Toleransi, Prajurit TNI Ini Unggah Momen Disiapkan Takjil oleh Ibu Pendeta
Di tengah ramainya war takjil, pria ini justru unggah momen disiapkan takjil oleh mama pendeta.
Baca SelengkapnyaRespons Cak Imin soal Hadi Tjahjanto Bakal Dilantik Jadi Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR
Presiden Jokowi membenarkan bahwa ada pelantikan menteri pada Rabu besok.
Baca SelengkapnyaPetakan Daerah Rawan Konflik di Sumut, Kemendagri Ingatkan Pemilu yang Jujur dan Adil
Togap menegasakn, komitmen pemerintah pusat dalam mewujudkan pemilu yang aman, damai, dan demokratis.
Baca SelengkapnyaMomen Dua Penembak Jitu Meminjam Rumah Warga untuk Pengamanan Presiden RI, Dibanjiri Pujian dari Warganet
Wanita ini didatangi langsung oleh sejumlah penembak jitu guna melakukan prosedur pengamanan Presiden RI.
Baca Selengkapnya