Janda Mendiang Dokter China yang Peringatkan Pandemi Covid-19 Lahirkan Bayi Laki-Laki
Merdeka.com - Janda mendiang Li Wenliang, dokter China yang mengabarkan tentang kemunculan pandemi covid-19 melahirkan anak laki-laki.
Fu Xuejie mengunggah sebuah foto bayi laki-laki di WeChat dan menyebut anaknya itu adalah "persembahan terakhir" dari Dr Li.
Laman BBC melaporkan, Jumat (12/6), Dr Li ditangkap oleh aparat China karena dianggap "menyebarkan rumor" dan dia kemudian meninggal karena tertular virus corona.
Setelah menuai kecaman dari publik atas kematian Dr Li, pemerintah China akhirnya memberi dia anugerah penghormatan sebagai pahlawan.
Janda mendiang, Fu, kini punya dua putra dari suaminya.
"Suamiku, bisakah kau melihat semua ini dari surga? Kau telah memberikan persembahan terakhirmu hari ini. Aku tentu akan mencintai dan melindungi mereka," tulis Fu di WeChat.
Fu menuturkan kepada media lokal, Litchi News, setelah suaminya meninggal dia mengalami masalah kesehatan karena berduka dan sementara waktu sempat diopname di rumah sakit agar janin yang dikandungnya selamat.
Dia menyebut suaminya dalah dokter yang bertanggung jawab, penuh kasih sayang dan keluarganya awalnya menyembunyikan kematian Li dari anak mereka dengan mengatakan, "Ayah pergi ke luar negeri."
Foto bayi laki-laki dikomentari ribuan pengguna Weibo, Twitternya warga China. Mereka memberi ucapan selamat dan doa bagi bayi itu. Sebagian mengatakan media tidak usah menggangu keluarga janda mendiang Li Wenliang.
Dr Li adalah dokter mata di sebuah rumah sakit di Wuhan, kota pusat awal penyebaran virus corona. Desember lalu dia mengirimkan pesan ke sesama rekan dokternya dengan mengatakan dia menyaksikan tujuh kasus virus yang mirip dengan SARS--wabah yang menyebar ke seluruh dunia pada 2003. Dia memperingatkan teman-teman di grup chat untuk memakai pakaian pelindung untuk menghindari penularan.
Beberapa hari kemudian dia diperingatkan polisi untuk berhenti menyebarkan komentar bohong dan dia diinterogasi bersama delapan dokter lain atas tuduhan menyebarkan rumor. Tak lama kemudian Li tertular virus corona dari seorang pasien dan dia membagikan pengalamannya di media sosial sebelum meninggal pada Februari.
Kematiannya memicu kemarahan publik soal penanganan pemerintah China atas pandemi covid-19. Mereka menuding pemerintah menganggap enteng pandemi ini dan berusaha menyembunyikannya.
Setelah melakukan penyelidikan, pemerintah China akhirnya meminta maaf kepada keluarga Dr Li dan mengakui kesalahan mereka.
Dr Li kemudian dianugerahi penghargaan sebagai martir bersama 13 petugas medis lainnya April lalu karena mengorbankan nyawa mereka untuk melawan virus corona.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaFlu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mencegah anak untuk tidak terinfeksi Polio sangat penting.
Baca SelengkapnyaIkatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter relawan mengungkap sebuah kejadian pilu mengenai sang pasien saat hendak melahirkan bayi.
Baca SelengkapnyaTingkat kedermawanan global meningkat sejak pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaMomen orang tua wakili anaknya yang meninggal sehari sebelum wisuda ini viral, bikin sedih.
Baca Selengkapnya