Empat awak kapal feri Sewol lainnya kembali ditahan
Merdeka.com - Jaksa penuntut umum Korea Selatan hari ini menahan empat awak kapal feri Sewol lainnya, dalam sebuah investigasi luas terkait insiden tenggelamnya kapal yang menyebabkan ratusan penumpangnya hilang, yang kemungkinan telah tewas.
Kantor berita Korea Selatan Yonhap mengutip pernyataan jaksa penuntut umum mengatakan tiga awak dan satu teknisi dari kapal feri sewol telah dibawa ke tahanan polisi, mengikuti penangkapan dilakukan pada akhir pekan lalu terhadap sang kapten kapal dan dua awak kapal lainnya, seperti dilansir situs Asia One, Senin (21/4).
Kapal feri seberat 6.825 ton itu tenggelam di lepas pantai barat daya Korea Selatan pada Rabu pekan lalu dengan membawa 476 orang dalam perjalanan itu, yang sebagian besar penumpangnya adalah pelajar sekolah menengah atas sedang mengadakan perjalanan liburan.
Kapten Lee Joon-Seok ditahan pada Sabtu pekan lalu bersama dengan seorang juru mudi dan seorang petugas kapal yang relatif tidak berpengalaman, yang bertanggung jawab ketika kapal pertama kali menghadapi masalah. Mereka didakwa atas tuntutan mulai dari pidana kelalaian sampai pelanggaran hukum maritim.
Jaksa mengatakan keempat awak kapal yang ditahan pada hari ini bisa menghadapi tuduhan serupa.
Sementara itu, Presiden Korea Selatan Park Geun-hye hari ini mengatakan tindakan kapten dan kru kapal feri yang tenggelam pada pekan lalu dengan ratusan penumpang dikhawatirkan tewas, sama saja dengan tindakan pembunuhan.
"Di atas semuanya, tindakan dilakukan sang kapten dan sejumlah awak adalah hal yang tak terduga dari sudut pandang akal sehat, dan itu sama saja suatu tindakan pembunuhan yang tidak dapat dan tidak boleh ditolerir," kata Park, seperti dikutip kantor berita Korea Selatan Yonhap.
Sebanyak 64 orang diketahui telah meninggal dan 238 lainnya dinyatakan hilang, dalam tenggelamnya kapal feri Sewol pada Rabu pekan lalu.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang
Kejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah
Baca SelengkapnyaTerperosok ke Selokan saat Hujan Deras, Bocah di Jaksel Meninggal
Kapolsek Cilandak Kompol Wahid Key menyebut kejadian malang itu terjadi sekira pukul 17.00 WIB tadi sore.
Baca SelengkapnyaKapal Speedboat Terbalik di Kawasan Kepulauan Seribu
Sementara terkait apakah ada korban jiwa atau tidak, belum mengetahui secara pasti karena masih dalam upaya proses penyelamatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pegawai Kios Ponsel di Aceh Besar Tewas Ditikami, Pelaku Ikuti Korban hingga Kamar Mandi
Seorang warga Pidie, Fajarullah (25) tewas dengan tubuh penuh luka tusuk , Senin (29/1) dini hari. Pelakunya masih diburu polisi.
Baca SelengkapnyaKapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang
Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca Selengkapnya7 WNI Hilang saat Kapal Nelayan Tenggelam di Lepas Pantai Korea Selatan
Dua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaKN Sar Kamajaya Cari Korban Kapal Yuiee Jaya II, 2 Korban Meninggal Dimakamkan di Selayar
Basarnas Makassar juga menambah personel pencari dan mengerahkan alut utama berupa Kapal KN Sar Kamajaya 104.
Baca SelengkapnyaMenyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
Baca SelengkapnyaPuluhan Tahun Lalu Selamatkan Penumpang Kapal Van der Wijck, Begini Proses Pembuatan Perahu Ijon-Ijon Lamongan
Kapal ini awet hingga lebih dari 15 tahun karena sebagian besar bahannya merupakan kayu jati
Baca Selengkapnya