ISIS tebar 4 ancaman jahat pada pengungsi yang kabur ke Eropa
Merdeka.com - Di tengah arus pengungsi Suriah ke Eropa beberapa pekan ini, muncul kekhawatiran terhadap aksi lanjutan militan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS). Organisasi teror itu membuat krisis kemanusiaan ini semakin runyam, karena berusaha menmbonceng di antara ribuan imigran. Para pecinta khilafah Islamiyah gaya baru ini sekaligus mengancam pengungsi agar tidak menyeberang ke Eropa.
Padahal ISIS pula yang memicu jutaan warga Suriah mengungsi ke Turki, Libanon, hingga Uni Eropa. Kekacauan di Kota Kobani atau Idlib setelah diserang militan ISIS, membuat warga kehilangan tempat tinggal.
Alhasil, tindak-tanduk ISIS ini membuat pengungsi jadi semakin terhimpit dan serba salah. Otoritas Eropa mencurigai mereka akibat isu imigran disusupi antek ISIS. Di sisi lain, mereka tidak mungkin pulang ke Tanah Air, setelah ISIS mengancam semua orang yang mencari suaka ke Negara Barat.
Berikut empat ancaman ISIS pada pengungsi yang kabur ke Eropa, yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber:
ISIS sebut muslim mengungsi ke Eropa berdosa besar
Dalam edisi terbaru Dabiq, majalah bikinan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), kelompok militan itu menyebut kaum muslim yang mengungsi ke Eropa sudah berbuat dosa besar.
Koran the Jerusalem Post melaporkan, Kamis (10/9), menurut ISIS, kaum muslim yang melarikan diri ke Eropa itu membuat anak-anak mereka terancam ajaran ateisme, obat-obatan terlarang, alkohol, dan seks bebas.
Ratusan ribu para pengungsi dari Timur Tengah kini memadati sejumlah negara di Eropa karena konflik atau perang di tanah airnya. Peristiwa ini adalah gelombang pengungsi terbesar sejak Perang Dunia Kedua.
Kebanyakan para pengungsi itu berasal dari Suriah, Irak, Libya, yang mayoritas beragama Islam.
"Sangat disayangkan, sebagian orang Suriah dan Libya rela mengorbankan nyawa anak mereka dalam perjalanan ke tanah kaum salibis yang menjadikan ateisme dan kebebasan seks sebagai gaya hidup mereka," kata majalah itu.
Sebagian besar warga yang mengungsi itu menyelamatkan diri dari teror ISIS di Irak, Suriah, dan Libya.
"Harus dicatat, mereka yang meninggalkan tanah Islam menuju Tanah Kafir adalah dosa besar," kata majalah itu lagi.
Pergi dari Suriah ke Eropa membuat ISIS semakin besar
Prancis telah mewaspadai bila keputusan mempersilahkan semua pengungsi Timur Tengah menginjakkan kakinya di eropa adalah kesalahan besar.
"Ini hal yang sulit, bila semua pengungsi datang ke Eropa atau daerah lainnya,dengan begitu Daesh (ISIS) bisa disebut memenangkan 'permainan' ini," tukas Menteri Luar Negeri Prancis, Lauren Fabius kepada Radio RTL, seperti dilansir situs haaretz.com, rabu (9/9).
Di kesempatan terpisah, Presiden Prancis, Francois Hollande juga menyerukan bila ini urgensi umat manusia.
"Bila kita tidak menawarkan lebih banyak negara untuk bisa menampung mereka (pengungsi), ini bukan hanya menjadi sebuah tragedi kemanusiaan, namun juga exodus," tegas Presiden Hollande.
Diketahui, pada hari sebelumnya, Presiden Hollande memberi arahan kepada Prancis untuk memulai pengintaian ke Suriah untuk melihat situasi serangan udara yang dilancarkan sayap militer ISIS.
ISIS dicurigai ikut menyebrang ke Eropa bersama pengungsi
Aparat kontra-terorisme Prancis mendapat informasi militan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) tengah bersembunyi di perbatasan Calais. Anggota gerakan teror ini disinyalir ingin berpindah ke daratan Inggris menjalankan misi terselubung.
Kepolisian Prancis dua hari terakhir menyisir dermaga tempat berkumpulnya pencari suaka yang berlabuh di Eropa, demi mencari terduga teroris itu.
Di antara 3,500 jumlah imigran yang hidup di 'hutan' pengungsian di pinggir kota Calais, Prancis, ada satu nama disinyalir sebagai anggota aktif ISIS.
"Pria ISIS itu dipercaya telah meninggalkan Suriah di akhir Agustus dan berharap bisa mencapai Inggris, tempat dimana dia bisa melancarakan aksi teror," koran Prancis La Voix du Nord melaporkan, seperti dikutip dari laman the Daily Mail, Kamis (10/9).
"Dalam catatan beberapa bulan terkahir, sebagian dari mereka diketahui membuat ulah, dengan menyelinap ke mobil dan truk yang menuju Inggris, demi capai Eurotunel yang nantinya menyusuri rel kereta di selatan Inggirs," ungkap salah satu dokumen intelijen Prancis.
Aparat Negeri Anggur menyiagakan 40 detektif dari tim elit sudah bersiaga di Caquelles, dalam tugas mereka memantau para imigran di Calais.
Tim Brigadir Mobil de Recherce yang berkordinasi dengan Tim Intel juga telah dikerahkan, sebagi usaha ekstra menghentikan serangan dugaan teroris tersebut.
ISIS pakai foto Aylan Kurdi takut-takuti pengungsi Suriah
Kelompok Islam radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) secara mengejutkan memakai foto Aylan Kurdi, bocah tiga tahun yang meninggal di pinggir pantai Turki, untuk mengancam para pengungsi Suriah yang pindah ke Eropa. Para militan mengatakan warga Suriah yang mengungsi ke Eropa, maka akan bernasib sama dengan bocah tersebut.
Mereka melakukan ancaman itu dalam tulisan berbahasa Inggris di majalah Dabiq dengan judul "Bahaya Meninggalkan Darul-Islam". Judul tersebut memiliki makna pengungsi Suriah yang meninggalkan wilayah Islam (daerah asal mereka) akan menjemput ajal dengan segera.
Dilaporkan Guardian, Kamis (10/9), tulisan tersebut diterbitkan kemarin sebanyak dua halaman.
"Para pengungsi asal Suriah ini malah melakukan dosa yang amat berbahaya dengan mencari perlindungan ke barat. Dosa tersebut malah hanya membahayakan hidup dan jiwa anak mereka," tulis ISIS dalam artikel tersebut.
ISIS juga menulis wilayah barat penuh dengan perbuatan zina, sodomi, narkoba, dan alkohol.
"Pergi ke sana sama saja meninggalkan Islam untuk kekristenan, atheis, atau liberalisasi," seperti dikutip dari pernyataan ISIS di majalah tersebut.
Banyak pengungsi Suriah yang hijrah ke Eropa untuk mencari perlindungan. Pasalnya, di negara asal mereka, kehidupan mereka tidak terjamin lantaran ada konflik dan perang.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mencicipi Segarnya Es Campur Ko Acia di Sawah Besar, Pakai 12 Macam Isian Sudah Melegenda sejak 1980
Cita rasanya otentik sejak 1980 dengan 12 macam isian.
Baca SelengkapnyaPenemuan Kuburan Massal Raksasa di Jerman, Saksi Bisu Adanya Wabah Terbesar di Eropa Zaman Dulu
Ini penampakan kuburan massal raksasa di Jerman yang diduga menjadi saksi peristiwa wabah pes di Eropa.
Baca SelengkapnyaFakta Baru Karyawan KAI Pendukung ISIS: Aktif Sebarkan Konten Propaganda Terorisme
Kasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mesir Pernah Diancam Amerika dan Eropa Akibat Tutup Jalur Penghubung Strategis Israel
Terusan yang berada di Mesir itu sempat menjadi 'pusat konflik' antara Amerika, Eropa, dengan Mesir.
Baca SelengkapnyaTragis! Ibu Muda Nekat Ajak Anak Tenggak Racun Tikus Usai Diancam Cerai, Berujung Balitanya Tewas
Pada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaPernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI
Tiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca SelengkapnyaMelihat Keunikan Isi Dalam Kincir Angin, Ikon Khas Negara Belanda yang Tak Lekang oleh Waktu
Belanda merupakan salah satu negara di Eropa yang punya sejuta cerita.
Baca SelengkapnyaJelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik
Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca Selengkapnya