ISIS hapus pelajaran seni, musik, sejarah di sekolah Irak
Merdeka.com - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyusun kurikulum pelajaran baru bagi sekolah-sekolah di Kota Mosul, Irak.
Dalam susunan kurikulum baru ini ISIS menghapus pelajaran seni, musik, sejarah sastra, dan Kristen, seperti dilansir stasiun televisi CBSNews, Selasa (16/9).
Di kota terbesar kedua di Irak itu ISIS menyatakan tahun ajaran baru dimulai pada 9 September namun menurut warga setempat tidak ada anak-anak sekolah yang masuk kelas. Orangtua beralasan mereka tidak ingin anak-anaknya merasa takut.
"Yang terpenting bagi kami sekarang anak-anak tetap bisa mendapat pelajaran sekolah meski mereka harus meninggalkan tahun ajaran setahun penuh dan tidak dapat ijazah," ujar seorang warga Mosul bernama Abu Hassan kepada kantor berita AP. Dia dan istrinya memutuskan anak mereka menjalani proses belajar di rumah.
"Mereka akan mencuci otak anak-anak kami dan mengotori pikiran mereka," kata Abu Hassan.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta menjadikan guru ngaji sebagai prioritas negara.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara ternyata sudah menerapkan kebijakan pemberian makan gratis untuk anak sekolah sejak tahun 1940-an.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut dia, salah satu sumber kelambanan menangani masalah adalah penataan sistem pendidikan.
Baca SelengkapnyaNamanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaProgram ini sebagai bentuk menjaga pondasi pendidikan berkualitas untuk kemajuan bangsa.
Baca SelengkapnyaSebelum mulai bersekolah ada hal yang harus dipersiapkan orangtua agar bisa dilakukan anak.
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaAnies punya perhatian pada bidang pendidikan sejak lama.
Baca Selengkapnya