Merdeka.com - Komisioner Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk urusan Hak Asasi Navi Pillay kemarin mengatakan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan membunuh sebanyak 670 tahanan di Kota Mosul.

Perbuatan itu, kata dia, adalah termasuk kategori kejahatan terhadap kemanusiaan. Menurut Pillay ISIS melakukan kejahatan itu saban hari di wilayah mereka kuasai, yakni sebelah utara dan timur Irak, seperti dilansir surat kabar the Times of Israel, Selasa (26/8).

"Mereka secara sistematis menargetkan kaum pria, perempuan, dan anak-anak berdasarkan etnis, agama, dan sekte. Mereka dengan kejam membunuh target mereka di wilayah mereka kuasai itu," ujar Pillay.

Dia juga menyatakan ISIS menculik ratusan etnis Yazidi di Nineveh dan sebanyak 2.500 lainnya awal bulan ini. Pada 15 Agustus lalu mereka menculik dan membunuh warga Yazidi di Desa Cotcho, selatan Sinjar.

PBB juga menerima laporan sudah dicek kebenarannya tentang pembantaian tahanan di Penjara Badoush di Kota Mosul pada 10 Juni lalu. Menurut hasil wawancara dengan sekitar 20 korban selamat dan 16 saksi, ISIS membawa sekitar seribu hingga 1.500 tahanan ke sebuah tempat terpencil dengan sejumlah truk.

Pria bersenjata kemudian berteriak kepada kaum Sunni untuk memisahkan diri.

Mereka kemudian meneriaki dan menghina tahanan Syiah dan menyuruh mereka berbaris dalam empat barisan. Mereka disuruh berlutut dan ditembak hingga 670 orang tewas.