Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ironi Senjata AS, Dijual ke Sekutu, Jatuh ke Tangan Militan

Ironi Senjata AS, Dijual ke Sekutu, Jatuh ke Tangan Militan Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). ©REUTERS

Merdeka.com - Sebuah penyelidikan mengungkap kelompok militan Al Qaidah dalam operasinya menggunakan senjata buatan Amerika Serikat (AS). Penyelidikan oleh stasiun televisi CNN itu mengungkapkan, koalisi pimpinan Arab Saudi yang memerangi pemberontak Huthi di Yaman disebut memindahkan senjata buatan AS kepada seorang milisi yang terkait dengan kelompok Al Qaidah.

Dalam laporannya yang terbit Senin, CNN mengungkapkan senjata AS juga berakhir di tangan milisi Huthi yang didukung Iran. Demikian dilansir dari laman Al Araby, Rabu (6/2).

Menurut penyelidikan, pasukan Abu Abbas, sebuah milisi yang didukung koalisi garis keras, memiliki kendaraan lapis baja buatan AS. Pemimpin milisi Abu Abbas dinyatakan sebagai teroris oleh AS karena diduga membiayai Al Qaidah cabang Yaman dan ISIS.

Dalam sebuah pernyataan, pejabat Departemen Pertahanan AS mengatakan investigasi diluncurkan berkaitan dengan hasil laporan tersebut. Jika Riyadh dan sekutu koalisinya, Uni Emirat Arab telah membagikan perlengkapan militer yang dibeli AS kepada pihak ketiga, itu akan melanggar kesepakatan mereka dengan Washington.

Laporan tersebut juga mengungkapkan, kendaraan militer buatan AS juga berakhir di tangan pemberontak Huthi. Koalisi dilaporkan mengirim rudal anti-tank ke milisi loyalis yang dekat dengan wilayah operasi Al Qaidah.

Menurut penyelidikan, setidaknya satu kendaraan anti-IED yang dimiliki Huthi dijual ke UEA pada tahun 2014.

"(Kendaraan) seperti ini, direbut di medan perang, telah diperiksa oleh intelijen Iran," kata laporan itu, mengutip sumber-sumber pemberontak. Koalisi yang dipimpin Arab Saudi ikut campur dalam konflik Yaman pada 2015 untuk mengusir Huthi yang bersekutu dengan Iran, sementara AS telah melancarkan serangan udara tanpa awak kepada kelompok tersebut.

Sana Uqba, penulis The New Arab dengan fokus pada isu Yaman, mengatakan konflik empat tahun telah menciptakan kekosongan politik yang berbahaya.

perang di yaman

perang di yaman ©AP

"Kekacauan ini telah memungkinkan senjata AS dan Inggris yang awalnya dijual kepada sekutunya Saudi menjelajah ke tangan kelompok-kelompok milisi di Yaman - dan kadang-kadang digunakan secara tidak bertanggung jawab - mengorbankan warga sipil," kata Uqba.

"Sangat penting bahwa semua penjualan senjata ke pihak-pihak yang terlibat dalam konflik Yaman segera berakhir," lanjutnya.

Laporan ini muncul di tengah tekanan di Kongres AS untuk mengakhiri dukungan militer AS kepada Riyadh di perang Yaman. Perang empat tahun di Yaman telah menewaskan sekitar 10.000 orang dan membuat 20 juta orang terancam mati kelaparan.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Jalur Kalimalang Kian Macet Parah, Beginilah Kepadatannya Bisa Bikin Pemotor Stres dan Tak Mau Mengalah Terobos Bahu Jalan
FOTO: Jalur Kalimalang Kian Macet Parah, Beginilah Kepadatannya Bisa Bikin Pemotor Stres dan Tak Mau Mengalah Terobos Bahu Jalan

Jumlah kendaraan di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.

Baca Selengkapnya
Tangisan Ibu Eks Casis yang Dibunuh Prajurit TNI AL Pecah di Pelukan Komandan TNI AL, Air Mata Sang Kolonel Ikut Menetes
Tangisan Ibu Eks Casis yang Dibunuh Prajurit TNI AL Pecah di Pelukan Komandan TNI AL, Air Mata Sang Kolonel Ikut Menetes

Momen sedih saat komandan TNI AL datangi rumah eks casis yang tewas dibunuh.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jelang Putusan MK Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup, Berikut Rute Pengalihan Arusnya
Jelang Putusan MK Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup, Berikut Rute Pengalihan Arusnya

Masyarakat yang akan melintas di sekitar Monas untuk mencari jalan alternatif lainnya karena akan ada aksi penyampaian pendapat di Patung Kuda.

Baca Selengkapnya
Bersenjata Lengkap, Begini Aksi Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di Satgultor 81 Kopassus Taklukan Target Teror
Bersenjata Lengkap, Begini Aksi Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di Satgultor 81 Kopassus Taklukan Target Teror

Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak terima Brevet Anti Teror Kehormatan. Begini aksinya bersenjata lengkap.

Baca Selengkapnya
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.

Baca Selengkapnya
KAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak
KAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak

Calon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.

Baca Selengkapnya
Angkutan Barang Sumbu Tiga akan Dibatasi Selama Mudik Lebaran 2024, Cek Aturannya Berikut Ini
Angkutan Barang Sumbu Tiga akan Dibatasi Selama Mudik Lebaran 2024, Cek Aturannya Berikut Ini

Pembatasan operasional angkutan barang selama mudik lebaran itu berdasarkan keputusan bersama antara kepolisian dengan sejumlah pemangku kebijakan.

Baca Selengkapnya
Petani Ditangkap Usai Bakar Satu Hektare Lahan Kebun Sawit di Riau
Petani Ditangkap Usai Bakar Satu Hektare Lahan Kebun Sawit di Riau

Polisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.

Baca Selengkapnya