Indonesia urutan ke-88 indeks korupsi dunia, naik 19 peringkat
Merdeka.com - Lembaga pemantau korupsi yang berpusat di Jerman, Transparency International, menerbitkan Indeks Persepsi Korupsi 2015. Indonesia berhasil meningkatkan kinerja pemberantasan rasuah, dengan berada di posisi ke-88 dari 168 negara yang disurvei. Persepsi terhadap Indonesia ini meningkat 19 peringkat dibanding indeks yang sama untuk 2014.
Skor untuk Indonesia sebesar 36 poin, dalam rilis Transparency yang dilansir di situs resminya, Rabu (27/1). Angka itu didapatkan dari respon penduduk terhadap kinerja sebuah sektor usaha dan birokrasi, perbandingan kinerja sektor yang dianggap bersih atau tidak bersih terhadap negara lain, serta temuan kasus-kasus korupsi besar di negara tertentu.
Di Asia Tenggara, Singapura menjadi negara dengan indeks persepsi korupsi paling bersih, yakni di urutan ke-8 dunia. Sedangkan negara-negara nomor wahid berkat tingkat korupsi minim adalah Denmark (1), disusul Finlandia (2), Swedia (3), Norwegia (4), dan Belanda (5).
Indeks Persepsi korupsi Global (c) 2016 Transparency International
Kendati lima besar diisi oleh negara Eropa, Transparency mengingatkan bahwa perusahaan dari negara-negara yang mentereng itu banyak terlibat kasus korupsi di luar negeri.
Contohnya Swedia. Dari sisi negara atau birokrasi pemerintahan sangat bersih, tapi BUMN mereka, TeliaSonera, diduga kuat terlibat suap miliaran dollar di Uzbekistan. Kasus-kasus serupa banyak terjadi di negara maju, yang dianggap gagal mengendalikan polah perusahaannya.
Sedangkan selama 2015, Transparency mencatat kasus korupsi terbesar adalah korupsi di tubuh BUMN migas Brasil, Petrobras. Akibat skandal yang membuat Presiden Dilma Rousseff dituntut mundur oleh rakyatnya itu, posisi Brasil dalam indeks ini anjlok.
Malaysia pun anjlok ke posisi 55, setelah skandal transfer uang ratusan juta dollar ke rekening pribadi Perdana Menteri Najib Razak terungkap. Kejaksaan Malaysia membebaskan Najib dari semua dakwaan, namun kepercayaan publik terlanjur rusak pada pemimpin Partai Barisan Nasional itu.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indeks Persepsi Korupsi Stagnan, Indonesia Merosot ke Ranking 115 dari 180 Negara
Sementara dari skor khusus negara- negara Asia Tenggara, Indonesia berada pada peringkat ke-6
Baca SelengkapnyaTKN Respons Peringkat Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Kembali Merosot
Survei Transparency International Indonesia (TII) terhadap IPK menempatkan Indonesia peringkat 115 dari 180 negara.
Baca SelengkapnyaGanjar Soroti Indeks Korupsi Merosot: Kita Tak Serius Mengawal Itu, Good Governance Mesti Diberikan
Ganjar Pranowo mengatakan good governance dan penegakan hukum mesti diperkuat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Merosot, Ini Catatan Mantan Ketua KPK ke Pemerintah
Indeks Persepsi Korupsi di Indonesia terus merosot.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaKonglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Melansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.
Baca SelengkapnyaAda 431 Kasus Korupsi Diusut Polisi di Tahun 2023, Kerugian Negara Capai Rp3,6 Triliun
Polri juga menetapkan 887 tersangka tersangka kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaIndonesia Masuk Daftar 10 Besar Negara dengan Makanan Terbaik di Dunia
Indonesia menempati posisi ke-6 dalam 100 Destinasi Kuliner Terbaik di Dunia 2023/2024.
Baca SelengkapnyaBegini Jika Negara Tanpa Koruptor, Sekolah dan Kesehatan Gratis, Tukang Sampah Bergaji Rp900 Juta
Denmark adalah negara tanpa koruptor, masyarakat dapat menikmati fasilitas pendidikan dan kesehatan gratis serta kehidupan yang makmur.
Baca Selengkapnya