Indonesia persoalkan penempatan marinir Amerika di Australia
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan rencana Amerika Serikat menempatkan 2.500 marinir di Australia wajib dijelaskan agar tidak menimbulkan salah paham di kawasan Asia. Pernyaatan ini dia sampaikan saat wawancara khusus dengan surat kabar the Sydney Morning Herald, Kamis (15/3).
Marty menyatakan kekhawatiran atas rencana Amerika itu. Negeri Paman sam itu berencana mengirim 2.500 tentara ke sebuah pulau dekat Kota Darwin, utara Australia, November mendatang. Beberapa pihak menilai penempatan personel marinir itu sebagai langkah mengimbangi kekuatan militer Cina yang semakin besar pengaruhnya di wilayah Asia-Pasifik.
Dia menyatakan meski Indonesia tidak keberatan dengan tindakan Amerika, tapi kebijakan yang belum dijelaskan alasannya itu berpotensi mengundang kecurigaan banyak negara di kawasan Asia. "Ada banyak kemungkinan konflik bisa terpicu (karena penempatan tentara), sehingga wajib bagi Amerika menjelaskan tindakan mereka agar tidak tercipta kesalahpahaman," ujar Marty.
Selama ini, Australia dan Amerika memiliki perjanjian penempatan pasukan dan mata-mata, namun dalam jumlah terbatas. Penempatan ini akan menjadi yang terbesar sepanjang sejarah kerja sama militer kedua negara.
Selain isu tentara Amerika, kunjungan Marty ke Australia bersama Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro juga membahas masalah perdagangan manusia dan stabilitas kawasan bersama Perdana Menteri Australia Julia Gillard.
(mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Amerika, Inggris, hingga Australia Kompak Hentikan Pendanaan ke PBB, Ini Alasannya
Australia, Kanada, dan Finlandia juga menyatakan akan berhenti sementara dalam mendanai UNRWA.
Baca SelengkapnyaTujuan Pemilu 1955 di Indonesia dan Hasilnya, Begini Sejarahnya
Pemilu 1955 ini menjadi yang pertama kali diadakan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan Pemilu 1955 Bertujuan untuk Dua Hal, Simak Penjelasannya
Pemilu 1955 merupakan pemilu pertama yang diselenggarakan di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaKereta Ini Tak Pernah Diharapkan Kehadirannya, Jika Keluar dari Sarangnya, Berarti Ada Hal Buruk Terjadi
Indonesia memiliki sebuah kereta yang kehadirannya sama sekali tidak diharapkan, jika kereta tersebut keluar, berarti sedang ada hal buruk yang terjadi.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaNusantara Jadi Kota Pertama di Indonesia yang Menerapkan Strategi Nol Bersih
Hal ini disampaikan oleh Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Bambang Susantono.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Temui Panglima Angkatan Bersenjata Australia, Sosoknya Tak Sembarangan Pernah Terlibat Perang "Timor-Timur"
Panglima TNI bertemu Panglima AB Australia. Ternyata pernah terlibat di perang "Timor-Timur". Simak informasinya.
Baca Selengkapnya