Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indonesia persoalkan penempatan marinir Amerika di Australia

Indonesia persoalkan penempatan marinir Amerika di Australia Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa bertemu Perdana Menteri Australia Julia Gillard di Ibu Kota Canberra, Kamis (15/3). (Stefan Postles/AFP)

Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan rencana Amerika Serikat menempatkan 2.500 marinir di Australia wajib dijelaskan agar tidak menimbulkan salah paham di kawasan Asia. Pernyaatan ini dia sampaikan saat wawancara khusus dengan surat kabar the Sydney Morning Herald, Kamis (15/3).

Marty menyatakan kekhawatiran atas rencana Amerika itu. Negeri Paman sam itu berencana mengirim 2.500 tentara ke sebuah pulau dekat Kota Darwin, utara Australia, November mendatang. Beberapa pihak menilai penempatan personel marinir itu sebagai langkah mengimbangi kekuatan militer Cina yang semakin besar pengaruhnya di wilayah Asia-Pasifik.

Dia menyatakan meski Indonesia tidak keberatan dengan tindakan Amerika, tapi kebijakan yang belum dijelaskan alasannya itu berpotensi mengundang kecurigaan banyak negara di kawasan Asia. "Ada banyak kemungkinan konflik bisa terpicu (karena penempatan tentara), sehingga wajib bagi Amerika menjelaskan tindakan mereka agar tidak tercipta kesalahpahaman," ujar Marty.

Selama ini, Australia dan Amerika memiliki perjanjian penempatan pasukan dan mata-mata, namun dalam jumlah terbatas. Penempatan ini akan menjadi yang terbesar sepanjang sejarah kerja sama militer kedua negara.

Selain isu tentara Amerika, kunjungan Marty ke Australia bersama Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro juga membahas masalah perdagangan manusia dan stabilitas kawasan bersama Perdana Menteri Australia Julia Gillard. 

               

(mdk/fas)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Amerika, Inggris, hingga Australia Kompak Hentikan Pendanaan ke PBB, Ini Alasannya

Amerika, Inggris, hingga Australia Kompak Hentikan Pendanaan ke PBB, Ini Alasannya

Australia, Kanada, dan Finlandia juga menyatakan akan berhenti sementara dalam mendanai UNRWA.

Baca Selengkapnya
Tujuan Pemilu 1955 di Indonesia dan Hasilnya, Begini Sejarahnya

Tujuan Pemilu 1955 di Indonesia dan Hasilnya, Begini Sejarahnya

Pemilu 1955 ini menjadi yang pertama kali diadakan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945.

Baca Selengkapnya
Pelaksanaan Pemilu 1955 Bertujuan untuk Dua Hal, Simak Penjelasannya

Pelaksanaan Pemilu 1955 Bertujuan untuk Dua Hal, Simak Penjelasannya

Pemilu 1955 merupakan pemilu pertama yang diselenggarakan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.

Baca Selengkapnya
Kereta Ini Tak Pernah Diharapkan Kehadirannya, Jika Keluar dari Sarangnya, Berarti Ada Hal Buruk Terjadi

Kereta Ini Tak Pernah Diharapkan Kehadirannya, Jika Keluar dari Sarangnya, Berarti Ada Hal Buruk Terjadi

Indonesia memiliki sebuah kereta yang kehadirannya sama sekali tidak diharapkan, jika kereta tersebut keluar, berarti sedang ada hal buruk yang terjadi.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Nusantara Jadi Kota Pertama di Indonesia yang Menerapkan Strategi Nol Bersih

Nusantara Jadi Kota Pertama di Indonesia yang Menerapkan Strategi Nol Bersih

Hal ini disampaikan oleh Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Bambang Susantono.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Temui Panglima Angkatan Bersenjata Australia, Sosoknya Tak Sembarangan Pernah Terlibat Perang

Panglima TNI Temui Panglima Angkatan Bersenjata Australia, Sosoknya Tak Sembarangan Pernah Terlibat Perang "Timor-Timur"

Panglima TNI bertemu Panglima AB Australia. Ternyata pernah terlibat di perang "Timor-Timur". Simak informasinya.

Baca Selengkapnya