Indonesia Lampaui Singapura Sebagai Negara Diplomatis Berpengaruh di Asia Tenggara
Merdeka.com - Lembaga kajian Lowy Institute menempatkan Indonesia pada peringkat ke-9 dari 26 negara di kawasan Asia dalam Indeks Kekuatan Asia (Asia Power Index) 2021.
Lowy Institute menggunakan beberapa indeks, seperti pengaruh diplomatik dan kemampuan ekonomi, untuk mengukur kekuatan suatu negara dan menilai peringkat kekuatan sejumlah negara di Asia secara relatif.
"Saat ini Indonesia melampaui Singapura sebagai negara diplomatis yang berpengaruh di Asia Tenggara dengan Presiden Joko Widodo telah menjadi pemimpin terdepan di tingkat kawasan," kata keterangan Lowy Institute, seperti dikutip dari laman resminya https://power.lowyinstitute.org/ pada Senin.
Menurut Asia Power Index 2021 yang dikeluarkan Lowy Institute, pengaruh diplomatik Indonesia mencapai peningkatan terbesar dengan penambahan nilai sebesar 1,7 dibandingkan pada 2020 sehingga meraih posisi ke-8 pada 2021.
Capaian penambahan nilai itu membuat Indonesia berhasil unggul dari Thailand dan Malaysia dalam hal pengaruh diplomatik.
Dalam hal sumber daya masa depan, Indonesia pada 2021 menempati posisi ke-5 yakni peringkat yang sama seperti pada 2020.
Peringkat terendah yang dipegang Indonesia dalam Asia Power Index 2021 adalah pada upaya jaringan pertahanan, yakni berada pada posisi ke-14.
Sementara itu, untuk indeks pengaruh budaya, Indonesia berada pada peringkat ke-12 dan pada peringkat ke-11 untuk hubungan ekonomi.
Walaupun indeks kapabilitas ekonomi Indonesia turun satu peringkat ke posisi 11, sisi ketahanan berada pada peringkat ke-10, dan kemampuan militer Indonesia berada pada peringkat ke-13 dari 26 negara.
"Indonesia merupakan negara berkekuatan menengah di Asia," demikian disampaikan Lowy Institute dalam laporan Asia Power Index 2021, seperti dilansir laman Antara, Selasa (7/12).
Indeks tersebut menganalisa peringkat kekuatan 26 negara di kawasan Asia berdasarkan sumber daya yang dimiliki dan upaya masing-masing negara.
Edisi pada 2021 itu yang mencakup data selama empat tahun, menurut Lowy Institute, bisa menjadi penilaian paling komprehensif terhadap distribusi perubahan kekuatan di Asia hingga saat ini.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaSBY Bicara Geopolitik Jelang Debat Capres: Presiden Indonesia Mendatang Harus Bisa Mainkan Politik Luar Negeri yang Cerdas
Indonesia kerap dipandang sebagai regional power dan sekaligus global player
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Data BPS: Ekonomi Indonesia Salip AS dan Jepang, Tapi Keok dari China dan India
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto Sebut Rasio Utang Indonesia Terendah di Dunia, Cek Dulu Datanya
Di Asia, China menempati posisi rasio utang terhadap PDB yang tertinggi mencapai 77,10 persen.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPeringkat Paspor Indonesia di Urutan Ke-66 Dunia, Kalah dari Timor Leste, Malaysia dan Thailand
Dalam indeks tersebut menampilkan pemegang paspor Indonesia bisa bebas masuk visa ke 78 negara.
Baca Selengkapnya