Indonesia bersumpah terus selidiki isu Australia suap kapal imigran
Merdeka.com - Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan kasus imigran asing yang disuap untuk putar balik oleh petugas imigrasi Australia harus diselidiki terus menerus. Juru bicara Kemlu Arrmanatha Nasir, menegaskan pemerintah Indonesia terus meminta klarifikasi dari Australia, walau sejauh ini tudingan suap masih dibantah.
"Sebenarnya permintaan klarifikasi ke pemerintah Australia bertujuan untuk mengingatkan mereka sebagai bagian dari konvensi pengungsi pada 1951. Mereka juga yang kita ketahui sangat memperhatikan para imigran gelap dan perdagangan manusia," ujar Arrmanatha, di ruang palapa Kementerian Luar Negeri, Kamis (18/6).
Menurut Tata, sapaan akrab pria tersebut, pemerintah Indonesia bersama dengan negara-negara di kawasan lainnya berhak mencari kebenaran kasus ini lantaran peduli dengan masalah perdagangan manusia. Oleh karenanya, Tata menjelaskan bersama dengan negara-negara di ASEAN, Indonesia mendalami kasus ini secara umum.
Menanggapi pernyataan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop, yang mengatakan Indonesia tidak becus menjaga perbatasan lautnya, Arrmanatha hanya mengatakan Indonesia serius menjaga kedaulatan dan perairan.
"Kita akui itu bukan hal yang mudah menjaga 24 jam laut kita. Dibandingkan dengan negara-negara kawasan itu jauh lebih besar. Terkait dengan penyelundupan manusia kita juga sangat memperhatikannya. Di Rote sendiri, ada enam kali keputusan tetap pengadilan. Ada 4,5 hingga 10 tahun hukuman penjara buat para penyelundup," kata Tata.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar Pranowo mengancam bakal menenggelamkan kapal ikan asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Australia, Kanada, dan Finlandia juga menyatakan akan berhenti sementara dalam mendanai UNRWA.
Baca SelengkapnyaPria ini mengungkapkan banyak hal mengenai alasannya hingga tantangan tinggal di Negeri Kanguru.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaPemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaPrajurit Angkatan Darat Australia menggeruduk Markas Komando (Mako) Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal) Juanda, Surabaya, Selasa (22/8). Ada apa?
Baca SelengkapnyaPanglima TNI bertemu Panglima AB Australia. Ternyata pernah terlibat di perang "Timor-Timur". Simak informasinya.
Baca Selengkapnya