Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ilmuwan: 2020 Jadi Tahun Terpanas dalam Sejarah

Ilmuwan: 2020 Jadi Tahun Terpanas dalam Sejarah ilustrasi pantai. www.dresscodeclothing.com

Merdeka.com - Ilmuwan iklim memperingatkan 2020 bisa menjadi tahun terpanas yang pernah dicatat di dunia, dengan suhu bulan September lebih tinggi dari sebelumnya dan es Arktik menyusut dari laut yang biasa menutupinya.

Dilansir dari The Straits Times, Rabu (7/10), Layanan Perubahan Iklim Copernicus Eropa melaporkan, suhu global tahunan menunjukkan sedikit perbedaan dari 2016, tahun kalender terpanas yang tercatat sejauh ini.

Pola iklim seperti La Niña di Samudera Pasifik, yang terjadi untuk pertama kalinya dalam delapan tahun dapat menentukan apakah tahun ini menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat, menurut para peneliti.

Pada bulan September suhu mencapai 0,63 derajat Celcius di atas rata-rata historis 30 tahun, dengan Arktik Siberia dan Eropa tenggara khususnya merasakan efek pemanasan dari perubahan iklim tersebut. Es laut Arktik mencapai tingkat terendah kedua pada September, menyusul penurunan cepat sejak satelit mulai memantau es pada 1979.

“Ada penurunan luar biasa cepat di lautan es Arktik selama Juni dan Juli, di wilayah yang sama di mana suhu di atas rata-rata tercatat, kombinasi rekor suhu dan rendahnya es laut Arktik pada tahun 2020 menyoroti pentingnya peningkatan dan pemantauan yang lebih komprehensif di kawasan yang memanas lebih cepat daripada di mana pun di dunia,” ujar Direktur Copernicus Carlo Buontempo.

Rekor suhu tahun ini termasuk catatan Agustus di 54,4 Celcius di Death Valley, Amerika Serikat. Angka tertinggi yang pernah tercatat di bumi.

Reporter Magang: Galya Nge

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kenapa Februari Hanya Sampai 29? Begini Sejarah dan Penjelasannya

Kenapa Februari Hanya Sampai 29? Begini Sejarah dan Penjelasannya

Alasan mengapa bulan Februari lebih pendek dibandingkan bulan-bulan lainnya adalah karena sejarah cara mengukur dan membagi tahun.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955

Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955

Mengetahui sejarah Pemilu di Indonesia dari masa ke masa sejak tahun 1955 sampai 2024.

Baca Selengkapnya
Hari Istiqlal 22 Februari: Memaknai Sejarah dan Nilai Persatuan

Hari Istiqlal 22 Februari: Memaknai Sejarah dan Nilai Persatuan

Setiap tanggal 22 Februari 2024, Indonesia memperingati Hari Istiqlal.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Waspada, Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang Diprediksi Landa Wilayah Jaksel dan Jaktim Hari Ini

Waspada, Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang Diprediksi Landa Wilayah Jaksel dan Jaktim Hari Ini

Peringatan dini mengenai cuaca itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Baca Selengkapnya
Mengenal Fenomena Equinox, Penyebab Cuaca Panas di Pulau Bintan-Kepri

Mengenal Fenomena Equinox, Penyebab Cuaca Panas di Pulau Bintan-Kepri

Suhu udara maksimum yang tercatat di Pulau Bintan mencapai 33,6 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya
7 Gurun Tertua di Dunia dalam Sejarah, Antartika Masuk dalam Daftar?

7 Gurun Tertua di Dunia dalam Sejarah, Antartika Masuk dalam Daftar?

Gurun di seluruh dunia memegang tempat unik sebagai lingkungan yang ekstrem, dengan luas tanah yang sangat besar dan suhu yang dapat mencapai tingkat tertinggi.

Baca Selengkapnya
16 Januari Hari Makanan Pedas Sedunia, Ketahui Sejarah dan Manfaatnya

16 Januari Hari Makanan Pedas Sedunia, Ketahui Sejarah dan Manfaatnya

Makanan pedas meskipun memiliki efek samping, namun dapat bermanfaat.

Baca Selengkapnya
21 Januari: Peringatan Hari Pelukan Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya

21 Januari: Peringatan Hari Pelukan Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya

Hari Pelukan Nasional dirayakan setiap tahun pada tanggal 21 Januari.

Baca Selengkapnya
Ada

Ada "Sungai" yang Panjang dan Berkelok-kelok di Atmosfer Bumi, Ini Penjelasan Ilmuwan

Sungai atmosfer ini memiliki lebar berkisar antara 400 hingga 600 kilometer dan biasanya terbentuk di lautan tropis.

Baca Selengkapnya