Ibu WN Inggris keberatan anaknya divonis mati di Indonesia
Merdeka.com - Penyelundupan narkoba yang dilakukan oleh Gareth Cashmore, lelaki berusia 33 tahun asal Wakefield, West Yorks, Inggris berbuntut panjang. Ibu dari pemuda yang telah divonis hukuman mati oleh Pengadilan Tinggi Banten Mei lalu karena menyelundupkan narkoba sebanyak 6,5 kilogram tidak terima karena hukumannya lebih berat dibandingkan teroris.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Sabtu (29/9), ibu Gareth, Lynne Cashmore, mengaku baru dikabari mengenai keputusan tersebut Jumat (28/9) dan menyatakan keberatan atas putusan hukuman mati bagi anaknya.
Lynne Cashmore mengatakan dia tak bisa menerima putusan hakim yang menjatuhkan hukuman mati kepada anaknya. Sementara dalang peristiwa bom bali 2002 Umar Patek hanya dihukum 20 tahun kurungan penjara. "Kenapa pelaku bom Bali yang menewaskan 200 orang hanya dihukum 20 tahun penjara sementara anak saya dijatuhi hukuman mati? Ini menyedihkan," kata Lynne kepada harian The Sun kemarin.
Cashmore sebelumnya berharap ia dapat dibebaskan dari penjara sebelum anaknya dewasa. "Saya punya anak. Kira-kira bagaimana perasaan Anda? Saya berharap bisa dibebaskan sebelum anak saya besar," kata Cashmore melalui telepon kepada harian The Sun.
Jaksa penuntut umum menyatakan Cashmore telah menyelundupkan narkoba dari Turki senilai Rp 12.354.480.000 ketika dia tiba di bandara Soekarno-Hatta tahun lalu.
Hakim Pengadilan Banten sebelumnya mengatakan bahwa Chashmore harus bertanggungjawab atas perbuatannya menyelundupkan narkoba ke Indonesia. "Narkotika adalah bahan yang sangat berbahaya yang bisa membahayakan masyarakat dan negara. Barang merusak sumber daya manusia yang merupakan salah satu elemen pembangunan bangsa kita," ujar sang Hakim seperti dikutip dari the Jakarta Post.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terlibat Perampokan dan Penembakan WN Turki di Bali, Seorang Lagi Turis Meksiko Diringkus
Polda Bali menangkap WN Meksiko, Sicairos Valdes Roberto (27) yang terlibat perampokan dan penembakan WN Turki, Turan Mehmet (30) di Badung beberapa waktu lalu.
Baca Selengkapnya20 Petugas Pemilu di Bali Jatuh Sakit, Satu Orang Meninggal Dunia
Sebanyak 20 orang petugas penyelenggara Pemilu 2024 di Bali jatuh sakit.
Baca SelengkapnyaPenembak WN Turki di Bali Ternyata Turis Meksiko, Motifnya Perampokan
Saat itu, tiga orang pelaku masuk ke vila sambil membawa senjata api kaliber 7,65.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasutri Ditemukan Tewas di Pantai Gunaksa Bali, Diduga Bunuh Diri
Pasangan suami istri itu diduga bunuh diri karena di i TKP ditemukan dua buah gelas bekas minuman, dari mulut keluar busa
Baca SelengkapnyaUsai Dilantik Jadi Petugas Pemilu, Pemuda di Jember Bunuh Diri di Sumur Tua
Sebelum bunuh diri, korban sempat mengaku rindu pada almarhum ayahnya.
Baca SelengkapnyaTak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung
Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca SelengkapnyaSadis! Ayah di Muara Baru Banting Anak hingga Tewas, Pelaku Dikenal Tempramen dan Pecandu Narkoba
Bocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca SelengkapnyaDitinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk
"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaNyoblos di Kampung Halaman, Koster Optimis Ganjar-Mahfud Kantongi 80 Persen Suara di Bali
Setelah mencoblos di desa kelahirannya, Koster akan menuju Kantor DPD PDIP Bali di Kota Denpasar untuk memantau hitung cepat.
Baca Selengkapnya