Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

HRW Sebut Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh Akan Jadi Penjara Terbuka

HRW Sebut Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh Akan Jadi Penjara Terbuka Muslim Rohingya di Bangladesh. ©REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

Merdeka.com - Panglima militer Bangladesh Jenderal Aziz Ahmad pekan ini mengatakan berencana memasang menara penjaga dan pagar kawat berduri di sekeliling lokasi pengungsian warga Rohingya di Cox's Bazar. Rencana ini menjadi kebijakan terbaru pemerintah Bangladesh yang ingin menjauhkan sekitar 900 ribu pengungsi Rohingya dari dunia luar. Sudah 75 hari pengungsi Rohingya tidak bisa mengakses internet di pengungsian.

"Persiapan kami berjalan lancar. Di salah satu kamp pengungsi beberapa pilar sudah dibangun," kata Ahmad, seperti dilansir laman India Post, awal pekan ini.

Bangladesh hingga kini masih berupaya menangani para pengungsi Rohingya karena sejauh ini tidak ada titik terang masa depan mereka karena Myanmar menolak memberikan status kewarganegaraan bagi mereka.

Bangladesh mengumumkan rencana pemasangan kawat duri ini mengelilingi kamp dengan tujuan supaya pengungsi Rohingya tidak menyebar ke berbagai wilayah di negara itu.

Menurut kelompok pembela hak asasi Human Right Watch, dengan memasang pagar kawat berduri dan memutus akses ke internet maka tempat itu akan menjadi penjara terbuka dan melanggar hukum hak asasi internasional.

Menghambat Layanan Kesehatan dan Bantuan Kemanusiaan

Pekerja kemanusiaan melaporkan pemblokiran internet membuat kerja mereka terhambat terutama ketika harus menangani situasi darurat. Pagar kawat berduri itu nantinya juga akan membuat pengungsi sulit dievakuasi jika mereka membutuhkan layanan kesehatan atau bantuan kemanusiaan lainnya.

Para pengungsi mengatakan kepada HRW, pagar itu akan membuat mereka kesulitan untuk berkomunikasi dengan kerabat dan teman mereka yang masih berada di Myanmar. Sebagian pengungsi masih mengandalkan informasi dari kerabat dan teman mereka untuk mengetahui apakah sudah aman untuk kembali ke Negara Bagian Rakhine.

"Rencana Bangladesh itu tidak memenuhi standar proporsional untuk membatasi pergerakan warga Rohingya menurut hukum hak asasi manusia," kata pernyataan HRW.

Para pengungsi Rohingya masih bertahan tinggal di pengungsian sejak Agustus 2017 ketika mereka terpaksa meninggalkan Negara Bagian Rakhine di Myanmar karena persekusi dan kekerasan dari militer Myanmar. PBB menyebut tindakan militer Myanmar terhadap warga Rohingya adalah pembersihan etnis dan genosida.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
13 Warga Rohingya Kini 'Terdampar' di Jalanan Pekanbaru, Mengaku Ada yang Bawa Tapi Tak Tahu Siapa

13 Warga Rohingya Kini 'Terdampar' di Jalanan Pekanbaru, Mengaku Ada yang Bawa Tapi Tak Tahu Siapa

Mereka berangkat dari Bangladesh dan tiba di Pekanbaru Rabu (13/12) malam.

Baca Selengkapnya
Tiga Warga Rohingya Jadi Tersangka Penyelundupan Manusia di Aceh Timur

Tiga Warga Rohingya Jadi Tersangka Penyelundupan Manusia di Aceh Timur

Tiga orang etnis Rohingya ditetapkan sebagai tersangka penyelundupan manusia karena membawa puluhan pengungsi Rohingya dan WN Bangladesh berlabuh di Aceh Timur.

Baca Selengkapnya
3 Warga Bangladesh Jadi Tersangka Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Begini Modusnya

3 Warga Bangladesh Jadi Tersangka Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Begini Modusnya

Polres Langsa, Aceh menetapkan tiga warga Bangladesh sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan pengungsi Rohingya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Minta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar

Minta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar

Satu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.

Baca Selengkapnya
170 Pengungsi Rohingya Berlabuh di Langkat, Ada yang Sakit dan Kelaparan

170 Pengungsi Rohingya Berlabuh di Langkat, Ada yang Sakit dan Kelaparan

170 pengungsi Rohingya berlabuh di Langkat, ada yang sakit dan kelaparan

Baca Selengkapnya
Heboh UNHCR Minta Pulau Kosong untuk Tampung Pengungsi Rohingya, Cek Faktanya

Heboh UNHCR Minta Pulau Kosong untuk Tampung Pengungsi Rohingya, Cek Faktanya

Beredar unggahan di media sosial mengatasnamakan UNHCR Indonesia yang meminta pengungsi Rohingya diberi KTP Indonesia hingga pulau kosong

Baca Selengkapnya
Klaim Kapal Pengangkut Etnis Rohingya Berangkat dari Bangladesh ke Indonesia, Cek Faktanya

Klaim Kapal Pengangkut Etnis Rohingya Berangkat dari Bangladesh ke Indonesia, Cek Faktanya

Beredar kapal etnis Rohingya diberangkatkan ke Indonesia langsung dari Bangladesh

Baca Selengkapnya
Ratusan Pengungsi Rohingya Kini Masuk ke Aceh Timur & Dikabarkan Naik Kapal Nelayan

Ratusan Pengungsi Rohingya Kini Masuk ke Aceh Timur & Dikabarkan Naik Kapal Nelayan

Hingga saat ini ratusan pengungsi Rohingya masih berada di pesisir Kuala Parek.

Baca Selengkapnya
UNHCR Blak-blakan Buka Suara soal Penyelundupan Rohingya di Aceh

UNHCR Blak-blakan Buka Suara soal Penyelundupan Rohingya di Aceh

Satu orang sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus penyelundupan Rohingya ke Aceh.

Baca Selengkapnya