Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hoaks & Kampanye "Lebih Enak Zaman Ferdinand Marcos" Marak Saat Pilpres Filipina

Hoaks & Kampanye "Lebih Enak Zaman Ferdinand Marcos" Marak Saat Pilpres Filipina Ferdinand Marcos Jr menang Pemilu Filipina. ©REUTERS/Lisa Marie David

Merdeka.com - Filipina menggelar pemilihan presiden (pilpres) pada Senin (9/5). Berdasarkan hasil penghitungan suara sementara, Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr unggul dari lawannya, Leni Lobredo. Walaupun hasil pilpres belum resmi, Bongbong diperkirakan akan melenggang ke Istana Malacanang, menggantikan Presiden Rodrigo Duterte.

Bongbong adalah putra satu-satunya mantan diktator Filipina, Ferdinan Marcos. Sedangkan Leni Lobredo adalah wakil presiden Filipina saat ini.

Selama masa kampanye pilpres, banyak beredar disinformasi atau hoaks di media sosial seperti Facebook, TikTok, dan YouTube, salah satunya terkait rezim Ferdinand Marcos.

Berita Pilpres 2024 lainnya, bisa dibaca di Liputan6.com

Rezim Ferdinand Marcos terkenal karena kediktatoran dan kekejamannya. Namun banyak beredar informasi yang menyatakan keunggulan rezim Marcos, yang berkuasa dari 1965 sampai 1986. Periode pemerintahan Ferdinand dinilai sebagai periode pertumbuhan ekonomi yang kuat dan banyak pembangunan proyek infrastruktur sehingga kehidupan di zaman itu diklaim lebih mudah dan enak.

Dikutip dari The New York Times, berbagai disinformasi juga menyudutkan Lobredo, salah satunya digambarkan sebagai seorang komunis yang nihil prestasi selama menjabat wakil presiden.

Duterte memenangkan pilpres pada 2016 sebagian karena sekutunya menyebarkan berita hoaks di Facebook tentang rival-rivalnya. Sedangkan pendukung Bongbong memilih pendekatan berbeda di media sosial yaitu video.

Para pendukungnya melalui YouTube menyebarkan informasi palsu tentang kekayaan Bongbong dan melontarkan tuduhan Leni Robdredo berbuat curang untuk mengalahkan Bongong sebagai kandidat wakil presiden pada pemilihan 2016.

Penyebaran disinformasi ini berhasil. Banyak pendukung Bongbong mengatakan Filipina harus kembali ke masa ketika diktator Marcos berkuasa, fokus pada stabilitas dan pertumbuhan.

Pengamat memprediksi, pasukan pendukung Bongbong yang menyebarkan video ini sangat besar dan setia sehingga Bongbong kemungkinan akan beralih menggunakan media video untuk menyebarkan pesan-pesannya jika telah menjadi presiden.

Senat mengakui masalah misinformasi ini sejak 2018. Saat itu Senat menggelar serangkaian rapat dengar pendapat terkait masalah ini, namun tindak lanjutnya tidak ada.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Duterte Tuding Ferdinand Marcos Jr Ingin Perpanjang Masa Jabatan sebagai Presiden Filipina

Duterte Tuding Ferdinand Marcos Jr Ingin Perpanjang Masa Jabatan sebagai Presiden Filipina

Duterte mengklaim penggantinya tersebut sedang merencanakan amandemen undang-undang untuk menghapus batas masa jabatan presiden.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Beda Sikap dengan Jokowi soal Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ma'ruf Amin Tegaskan Netral di Pemilu

Beda Sikap dengan Jokowi soal Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ma'ruf Amin Tegaskan Netral di Pemilu

Ma'ruf Amin merahasiakan pilihannya dan bakal menyoblos pada 14 Februari mendatang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres 2024, Timnas AMIN: Mudah-Mudahan Tidak Membuat Kacau

Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres 2024, Timnas AMIN: Mudah-Mudahan Tidak Membuat Kacau

Sebelumnya Jokowi menyebut presiden boleh memihak dan kampanye di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Ke Filipina, Jokowi Bertemu Presiden Marcos Bahas Konflik Laut China Selatan

Ke Filipina, Jokowi Bertemu Presiden Marcos Bahas Konflik Laut China Selatan

Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ganjar Desak Jokowi Koreksi soal Presiden Boleh Memihak: Berbahaya!

VIDEO: Ganjar Desak Jokowi Koreksi soal Presiden Boleh Memihak: Berbahaya!

Ganjar mengingatkan tentang netralitas kepada pejabat negara

Baca Selengkapnya
Momen Ketika Anies Tepuk Tangan dan Kasih Dua Jempol ke Ganjar saat Debat Pamungkas Pilpres

Momen Ketika Anies Tepuk Tangan dan Kasih Dua Jempol ke Ganjar saat Debat Pamungkas Pilpres

Momen Ketika Anies Tepuk Tangan dan Kasih Dua Jempol ke Ganjar

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Jokowi Bertemu Presiden Filipina Saat HUT ke-51 PDIP

FOTO: Momen Jokowi Bertemu Presiden Filipina Saat HUT ke-51 PDIP

Ini menjadi kali pertama Presiden Jokowi tak menghadiri acara HUT PDIP.

Baca Selengkapnya
Jokowi Benar-Benar Tak Ikut Kampanye, Ini Respons Ganjar

Jokowi Benar-Benar Tak Ikut Kampanye, Ini Respons Ganjar

Calon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengapresiasi sikap Presiden Jokowi yang tidak langsung terlibat dalam kampanye salah satu paslon Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya