Hillary Clinton: kelompok minoritas apapun harus dilindungi
Merdeka.com - Menteri luar negeri Amerika serikat Hillary Rodham Clinton mengatakan kaum minoritas di Indonesia harus dilindungi. "Selain itu, negara harus mempromosikan kebebasan dan toleransi antarkelompok dan umat beragama," kata Hillary dalam lawatan di Jakarta, Senin (3/9). Dia menyoroti berbagai konflik melibatkan kelompok mengatasnamakan agama di tanah air akhir-akhir ini.
Hillary menambahkan, dia sangat menyayangkan keberadaan kelompok-kelompok ingin mencapai tujuan politis dengan cara menebar teror. Dia mengharapkan sikap diskriminatif terhadap kelompok minoritas berdasar agama atau lainnya diakhiri.
Pernyataan itu disampaikan Hillary saat melakoni jumpa pers bersama Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa malam ini. Dalam pidato ini, istri mantan Presiden Bill Clinton itu secara tidak langsung mengomentari sejumlah kekerasan yang terjadi di Indonesia beberapa pekan terakhir.
Kasus terakhir menimpa warga minoritas adalah penyerangan terhadap penganut Syiah di Kabupaten Sampang, Madura, pekan lalu. Puluhan warga masih mengungsi hingga hari ini akibat penyerangan yang diduga akibat perseteruan dua keluarga itu.
Menurut Hillary pemerintah perlu menyelesaikan sengketa dengan cara-cara damai. Konflik tidak boleh diselesaikan juga dengan kekerasan karena Indonesia merupakan contoh mutakhir negara demokrasi majemuk terbesar di dunia saat ini."Maka sudah seharusnya Indonesia terus mempromosikan hak asasi," ujar Hillary.
Menteri yang pernah mengunjungi Indonesia tiga tahun lalu ini tiba di Bandar Udara Halim Perdanakusuma pukul 18.00 tadi. Kunjungan ini merupakan rangkaian kegiatan Hillary di Asia Pasifik. Dia dan Marty membicarakan kerjasama bilateral antara kedua negara, meliputi bidang politik, keamanan, ekonomi, sosial budaya dan pendidikan.
Di samping itu, kedua negara juga akan membahas permasalahan regional maupun global terkait persoalan keamanan dan politik, antara lain soal kondisi kawasan Laut Cina Selatan, semenanjung Korea maupun Myanmar. Besok, Hillary akan bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY: Orang Tua Saya Tidak Pernah Membebani Cita-Cita Harus Jadi Presiden
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku tidak dibebani cita-cita atau harapan untuk menjadi presiden seperti sang ayah.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Presiden Jokowi Boleh Kampanye, TKN Prabowo Contohkan Obama Dukung Hilary di Pilpres AS
Habiburrahman menegaskan tidak ada aturan yang dilanggar apabila kepala negara memihak dan kampanye untuk salah satu paslon.
Baca SelengkapnyaDemokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Inilah Presiden Indonesia Usia Tertua saat Dilantik, Umurnya di Atas 60 Tahun
Dari 7 Presiden yang memimpin Indonesia, BJ Habibie lah kepala negara RI tertua ketika dilantik yakni 61 tahun.
Baca SelengkapnyaJokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaJoe Biden Ucapkan Selamat ke Prabowo Unggul di Pilpres 2024: Saya Harap Hubungan Negara Kita Jauh Lebih Kuat
Ucapan Joe Biden itu disampaikan melalui sepucuk surat diantarkan Dubes Amerika Serikat untuk ASEAN Yohannes Abraham.
Baca SelengkapnyaDi Hadapan Muslimat NU, Jokowi Bersyukur Indonesia Tidak Jadi Pasien IMF
Jokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia
Baca SelengkapnyaTak Kalah Keren dari Sang Ayah, Ini Kisah Hidup Harsono Tjokroaminoto Pernah Disekap hingga Jadi Penasihat Panglima Soedirman
Ia melanjutkan perjuangan ayahnya sebagai negarawan yang sangat mencintai Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya