Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hasil referendum: Rakyat Yunani ogah dipaksa ngirit Uni Eropa

Hasil referendum: Rakyat Yunani ogah dipaksa ngirit Uni Eropa Antrean ATM di Yunani. CNN©2015

Merdeka.com - Prediksi sementara atas referendum Yunani yang digelar Minggu (5/7) menunjukkan mayoritas rakyat mendukung keputusan pemerintahnya untuk tidak menaati tuntutan tiga lembaga kreditur. Dengan begitu, Yunani diperkirakan tidak akan melunasi utang luar negerinya dalam waktu dekat, sekaligus berpotensi keluar dari Uni Eropa.

Laporan dari Reuters menyatakan kubu yang memilih "tidak" mencapai 59 persen. Sementara kubu "ya" - artinya meminta pemerintah menaati persyaratan trio Komisi Uni Eropa, IMF, dan Bank Sentral Eropa - cuma mendapat 40,1 persen dukungan.

Tidak ada lembaga menggelar hitung cepat terhadap referendum Yunani. GPO, Metron Analysis, dan MRB membuat prediksi berdasarkan survei melalui telepon. Ketiga lembaga ini menyajikan prediksi yang tidak jauh berbeda soal keunggulan kubu 'tidak'.

Hasil ini menunjukkan rakyat Yunani mendukung langkah Perdana Menteri Alexis Tsipras yang berkukuh menolak negaranya dipaksa berhemat demi mendapat dana talangan dari Eropa.

Tsipras mengatakan ada dua proposal yang diberikan kreditur. Semuanya bakal menyulitkan hidup rakyat Yunani. Salah satunya adalah menghapus tunjangan pensiun warga miskin pada 2020, menaikkan pajak penjualan, serta menghapus beberapa tunjangan sosial.

"Jika anda memilih tidak, maka pemerintah akan punya amunisi baru untuk memaksa kreditur berbicara lebih lanjut soal skema dana talangan," kata Tsipras dua hari lalu, dalam kampanye terakhir dalam meyakinkan rakyat Yunani agar menolak tekanan Uni Eropa dan IMF.

Referendum ini digelar mendadak setelah petinggi partai kiri Syriza yang menguasai Yunani, gagal bersepakat dengan Uni Eropa soal paket bantuan ketiga kalinya senilai 240 miliar Euro.

Dalam referendum kali ini, 10 juta warga yang menggunakan hak suaranya. Hasil penghitungan resmi diperkirakan muncul Senin (6/7).

Dengan kemenangan opsi 'tidak', maka Uni Eropa kemungkinan tidak akan lagi memasok dana ke bank-bank Yunani yang secara de facto sudah tutup sepekan terakhir. Kreditur kerap mengatakan tidak mau lagi meminjamkan miliaran Euro ke pemerintah Yunani jika tidak ada itikad menghemat APBN.

Banyak ekonom yang meyakini, kemenangan 'tidak' membikin Yunani segera keluar dari Zona Euro, lalu balik memakai mata uang lamanya, Drachma. Kondisi itu dikhawatirkan memicu krisis ekonomi baru di seantero dunia.

Jerman, yang selalu menuntut Yunani rajin bayar utang, mengingatkan dunia bahwa kemenangan 'tidak' otomatis membuat negeri para dewa itu sepenuhnya bangkrut.

Pekan lalu, Yunani jadi negara maju pertama yang gagal membayar utang jatuh tempo ke IMF. Imbasnya, bank diserbu nasabah yang panik. Akhirnya pemerintah Yunani membatasi penarikan uang dari ATM hanya 60 Euro per hari, menciptakan antrean dan kepanikan pensiunan yang takut uangnya amblas di seluruh negeri.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dikeluhkan Soal Modal saat Blusukan ke Pasar Boyolali, Ganjar Janjikan Kredit Bunga Ringan Khusus Pedagang
Dikeluhkan Soal Modal saat Blusukan ke Pasar Boyolali, Ganjar Janjikan Kredit Bunga Ringan Khusus Pedagang

Ganjar bicara memiliki program bernama Kredit Lapak, kredit murah khusus untuk para pedagang pasar saat menjabat Gubernur Jateng.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga
Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga

Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jika Jadi Presiden, Ganjar Bakal Putihkan Kredit Macet Nelayan
Jika Jadi Presiden, Ganjar Bakal Putihkan Kredit Macet Nelayan

Banyak nelayan yang tidak bisa menikmati hasil jerih payahnya dari melaut karena memiliki tanggungan.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.

Baca Selengkapnya
Tagih Cicilan Kredit ke Masyarakat Kini Ada Aturannya, Tak Boleh di Hari Libur Nasional dan Ada Jamnya
Tagih Cicilan Kredit ke Masyarakat Kini Ada Aturannya, Tak Boleh di Hari Libur Nasional dan Ada Jamnya

Dalam ayat 2, OJK mengatur PUJK agar tidak menggunakan cara ancaman, kekerasan dan/atau tindakan yang bersifat mempermalukan konsumen.

Baca Selengkapnya
Menggunakan Hak Pilih dalam Pemilu Sila Ke 4, Ini Penjelasannya
Menggunakan Hak Pilih dalam Pemilu Sila Ke 4, Ini Penjelasannya

Pemilu merupakan penerapan nyata dari kehendak rakyat untuk menjalankan negara secara demokratis.

Baca Selengkapnya
Respons Ganjar soal Survei Elektabilitasnya Drop: Sama Persis Waktu Terpilih jadi Gubernur Jateng
Respons Ganjar soal Survei Elektabilitasnya Drop: Sama Persis Waktu Terpilih jadi Gubernur Jateng

Ganjar mengaku tak pernah berhenti turun ke rakyat hingga kembali memenangkan Pilgub.

Baca Selengkapnya
Ganjar Jadi Presiden, Kredit Macet Nelayan Bakal Diputihkan
Ganjar Jadi Presiden, Kredit Macet Nelayan Bakal Diputihkan

Hal itu disampaikan Ganjar di hadapan para akademisi Institut Pertanian Bogor.

Baca Selengkapnya