Gelombang panas giliran mampir Pakistan, 140 orang tewas
Merdeka.com - Gelombang panas yang menyerang Pakistan di sekitar Ibu Kota kota Karachi, sedikitnya menewaskan 140 orang sejak hampir sepekan terakhir.
Saeed Magnejo, kepala sekretariat kesehatan provinsi melaporkan Sabtu (20/6) tercatat sebagai cuaca terpanas Pakistan selama 15 tahun terakhir
"Temperatur mencapai 44,8 derajat Celcius," ucap Analis Senior bidang cuaca CNNI, Taylor Ward, seperti dikutip CNN, Senin, (22/6).
Temperatur sempat menurun dua derajat menjadi 42,5 derajat celcius pada akhir pekan lalu. Kendati begitu, Magnejo optimis ada peluang suhu panas luar ruangan dapat terus turun dalam beberapa hari ke depan.
Panasnya cuaca ini semakin memberatkan warga muslim Pakistan yang tengah menjalani ibadah puasa dari menjelang terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari. Kebanyakan korban tewas adalah warga miskin di pinggiran kota.
Kantor berita Prancis, AFP, melaporkan bila temperatur tertinggi di Pakistan yang terjadi di Karachi selama bulan Juni adalah 47 derajat celcius.
Pemerintah mengatakan bila hal tersebut hampir sama dengan cuaca pada bulan Mei tahun 1938 yang mencatatkan angka 47,8 derajat celcius.
Sebelumnya gelombang panas sempat melanda India, negara tetangga Pakistan. Lebih dari 2 ribu penduduk meninggal akibat anomali cuaca sepanjang bulan lalu tersebut.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi ini akibat di wilayah ibu kota Provinsi Sumatera Utara tersebut sudah masuk musim kemarau terhitung sejak Januari tahun ini.
Baca SelengkapnyaUntuk menyambut Ramadan dan Hari Raya, menjaga kebersihan kulkas agar makanan tetap segar menjadi sangat penting. Berikut adalah tips untuk membersihkannya.
Baca SelengkapnyaDi bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Apalagi, Bulan Ramadan segera tiba, masyarakat hendaknya lebih fokus beribadah
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaKegiatan SOTR kerap disertai dengan iring-iringan kendaraan bermotor pada malam hari jelang subuh
Baca SelengkapnyaKomjen Fadil Imran mengaku keberadaannya di Sulsel bukan hanya untuk memantau keamanan, tetapi juga untuk pulang kampung.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mempersiapkan diri menjelang bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaMunculnya masalah pencernaan saat melakukan puasa Ramadan bisa diatasi dengan menerapkan sejumlah cara.
Baca Selengkapnya