Film bisa ajak antar negara dialog soal kebudayaan

Merdeka.com - Film merupakan salah satu bentuk komunikasi untuk menyampaikan pesan dan hiburan kepada setiap penontonnya. Riri Riza, sineas muda Indonesia mencoba menjelaskan bagaimana film dapat menjadi alat komunikasi antar negara.

Dalam forum diskusi umum yang dibuat oleh kementerian luar negeri dengan tajuk 'Diplomasi Publik: Merangkul Dunia Lewat Film', Riri membawa sebuah film pendek besutannya yang berjudul 'Drupadi'.

Film ini menceritakan tentang sosok Drupadi, istri dari Pandawa Lima yang memperjuangkan hak wanita agar mendapat keadilan. Ceritanya diolah dari Kitab Mahabarata yang kesohor asal India.

Karya berdurasi 40 menit ini dibintangi artis cantik Dian Sastrowardoyo, Nicholas Saputra, Dwi Sasono, Ario Bayu, dan Butet Kertarajasa.

"Pesan yang didapat dari film keluaran 2008 ini adalah wanita mempunyai hak yang sama dengan pria," kata Riri.

Kendati sempat diprotes sebagian pemeluk agama karena menggambarkan praktik poliandri alias perempuan bersuami lebih dari satu, Riri merasa cerita yang ditulis Leila S. Chudori tersebut bisa menjadi bahan diplomasi menarik bagi negara-negara yang akrab dengan kisah Mahabarata.

Lebih dari itu, kualitas karya-karya sejawatnya juga membaik. Sehingga akan semakin banyak sinema Indonesia bisa dipakai sebagai alat mengenalkan kebudayaan Tanah Air pada khalayak asing. Beberapa film Riri sudah diputar di festival luar negeri.

"Film Indonesia sudah sangat baik belakangan ini. Dan hal ini sangat membanggakan," kata Riri Riza saat berdiskusi di ruang nusantara kementerian luar negeri.

Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Duta Besar Esti Andayani mengatakan pada 2013, penghasilan dari film Indonesia mencapai Rp 8,4 Triliun, dengan presentase 6,7 persen lebih tinggi daripada angka pertumbuhan ekonomi nasional.

Menanggapi antusiasme dunia terhadap film-film Indonesia, Kemlu membuat diskusi publik dengan para sineas Indonesia dengan tajuk "Diplomasi Publik: Merangkul Dunia Lewat Film".